Jayapura, Jubi TV– Amuk massa di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada 12 November 2022 menyebabkan banyak kerugian material akibat aksi pembakaran dan perusakan oleh massa.
“Sebanyak 27 unit rumah tinggal, 51 unit kios, 9 unit rumah kosan, 9 unit ruko, 11 unit truk, 20 unit sepeda motor, 1 unit ekskavator, dan 6 unit bangunan pemerintahan,” kata Direktur Reskrimum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, di Kota Jayapura, Rabu (16/11/2022).
Sementara untuk korban jiwa dan luka-luka, ujar ia, sebanyak satu orang meninggal dunia atas nama Iqbal (29), korban luka sebanyak tiga orang, dan korban luka panah dari aparat kepolisian sebanyak empat orang.
“Selain itu terdapat, satu karyawan PT. FMB masih dalam pencarian atau belum ditemukan atas nama Joni,” ujarnya.
Dari peristiwa itu, kata Faizal, menyebabkan adanya gelombang pengungsian dari masyarakat pendatang berjumlah 356 orang yang terbagi di beberapa lokasi yakni Polres Dogiyai 39 orang pengungsi, Pos Raider 113 Pamrahwan Aceh 54 orang, Makoramil Moenamani 120 orang, Pos Paskhas Monamani 29 orang, Kompleks Gereja GPDI 100 orang, dan Kompleks Gereja GKI Koinonia 10 orang.
“Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dengan menggunakan kendaraan lajuran kurang lebih sudah sebanyak 55 kendaraan lajuran yang mengantarkan pengungsi ke Nabire semenjak pasca kejadian kerusuhan,” jelasnya.
Kombes Faizal mengatakan kepolisian telah mengambil langkah-langkah untuk perkuatan sistem pengamanan kota (sispam kota) dalam rangka pemulihan situasi pasca kejadian, dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan dan mengamankan perbaikan jaringan listrik yang sempat lumpuh di beberapa lokasi oleh petugas PLN,” katanya. (*)
Berita ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul: Polda Papua ungkap data kerusakan kerusuhan di Dogiyai