Vera dihadapkan pada tugas berat untuk memperbaiki peringkat tim Mutiara Hitam yang baru mendapatkan satu kemenangan, sembilan kekalahan dan dua kali imbang di zona degradasi.
Jubi TV – Angel Alfredo Vera bisa jadi orang yang paling terpukul atas terdegradasinya Persipura Jayapura.
Sebagai pelatih pengganti, Vera memikul tugas berat di pundaknya untuk menyelamatkan Persipura agar tak turun kasta.
Akan tetapi, meski sempat membawa Persipura kembali ke jalur positif, usahanya itu sudah terlambat. Vera gagal menyelamatkan Persipura dan ia harus terdegradasi untuk kedua kalinya di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Vera seolah mengalami dejavu. Karena jauh sebelumnya, ia pernah terhempas bersama Sriwijaya FC ke kasta kedua pada Liga 1 2018 silam.
Ketika itu, Vera ditunjuk sebagai pelatih kepala Sriwijaya FC menggantikan posisi Subangkit yang dipecat karena gagal memperbaiki performa mereka di papan klasemen.
Vera dibebankan tugas berat dengan target menyelamatkan Sriwijaya FC dari degradasi dalam delapan laga tersisa. Ketika Vera datang, Sriwijaya FC berada di peringkat ke-14 dengan mengoleksi 30 poin atau berjarak dua poin dari zona degradasi.
Kehadiran Vera nyatanya tak bisa berdampak besar bagi tim berjulukan Laskar Wong Kito itu. Dalam delapan laga sisa hanya bisa memetik tiga kemenangan dan menderita lima kekalahan.
Sriwijaya akhirnya finis di peringkat ke-17 dan harus terdegradasi bersama Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) dan PSMS Medan.
Dan, nasib tragis kembali harus dialaminya. Ia bereuni dengan mantan timnya, Persipura Jayapura. Kedatangannya untuk menggantikan Jacksen Tiago yang membuat Persipura terpuruk di awal kompetisi.
Vera dihadapkan pada tugas berat untuk memperbaiki peringkat tim Mutiara Hitam yang baru mendapatkan satu kemenangan, sembilan kekalahan dan dua kali imbang di zona degradasi.
Ada harapan besar untuk selamat ketika Vera berhasil mempersembahkan kemenangan perdana dalam debutnya menghadapi Persikabo 1973 di pekan ke-13. Tapi, petaka kembali menghampiri.
Setelah sempat menuai hasil positif dan terlepas dari zona degradasi hingga pekan ke-22, Persipura harus kehilangan sejumlah pemain pilarnya akibat cedera dan pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul menyerang para kontestan di Liga 1 dalam putaran seri keempat di Bali.
Pekan ke-23 hingga 26, tim Mutiara Hitam harus menelan kekalahan beruntun, termasuk kekalahan WO karena tak hadir saat hendak bertanding menghadapi Madura United.
Situasi itu dimanfaatkan oleh Barito Putera yang meraih hasil positif dan menyalib posisi Persipura. Keadaan pun berubah, Persipura kembali ke zona degradasi.
Perjuangan Persipura menjadi tak berarti. Meski berhasil memetik lima kemenangan dan dua kali imbang dalam tujuh laga terakhir secara beruntun, Persipura tetap tak mampu selamat dari degradasi.
Sementara Barito Putera konsisten hingga akhir kompetisi dan tetap bertahan di zona aman. Persipura harus menelan fakta tragis, terdegradasi untuk pertama kalinya setelah bertahan selama 28 tahun di kompetisi profesional.
Kenyataan ini juga menyakitkan bagi Alfredo Vera. Ia harus dua kali mengalami degradasi sepanjang kariernya di Liga 1. Padahal, Vera adalah orang yang sama dibalik kesuksesan Persipura meraih trofi juara Indonesia Soccer Championship (ISC) A tahun 2016.
Sambil mengucurkan air mata, Alfredo Vera mengatakan kalau tak ada lagi yang banyak ia komentari. Menurutnya, timnya sudah berjuang mati-matian, tapi hasil harus berakhir dengan kekecewaan.
“Hari ini kita sudah menyelesaikan pertandingan dan bisa menang. Saya sudah tidak bisa bicara lagi,” ungkap Vera.
“Kita sudah berjuang dan lakukan apa yang sudah harus kita lakukan tapi itu tidak cukup untuk menyelamatkan kita,” sambung Vera.
Sementara, Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putra ikut merasakan kesedihan akan terdegradasinya Persipura Jayapura di BRI Liga 1 2021 meski meraih kemenangan di laga terakhir.
Widodo, yang juga seorang legenda sepak bola nasional seangkatan Ronny Wabia, seolah tak percaya Persipura terdegradasi.
“Saya memang dari semenjak bermain di Warna Agung, saya sudah merasakan bahwa Persipura ini tim yang sangat bagus dan banyak talenta muda berbakat,” kata Widodo.
Kendati ikut menyayangkan terdegradasinya Persipura, Widodo tetap yakin tim Mutiara Hitam bisa cepat bangkit dan kembali promosi ke Liga 1.
“Saya berharap dengan turunnya Persipura ini tidak akan lama lagi mereka bisa naik kembali ke Liga 1 lagi,” pungkasnya. (*)