Manokwari, Jubi TV – Polisi Militer – POM Kodam XVIII Kasuari menggelar rekonstruksi di lokasi peristiwa penembakan yang dilakukan Anggota TNI, Sertu AFTJ terhadap Ivan Balaweling di kampung Aimasi Distrik Prafi SP3 Manokwari, Papua Barat.
Rekontruksi dimulai sekitar pukul 13.00 WP hingga 14.30 WP dengan dihadiri oleh tersangka Sertu AFTJ dan sejumlah penyidik POM AD. Proses rekonstruksi sempat menyita perhatian warga di sekitar lokasi tersebut.
“Benar, kami lakukan rekontruksi,” kata Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Hendra Pasireron, secara singkat kepada Jubi, Selasa (21/6/2022).
Setelah proses rekonstruksi, Felix Balaweling ayah kandung mendiang Ivan menjelaskan proses rekonstruksi yang dilihatnya secara langsung.
“Rekonstruksi ini kan memperagakan ulang peristiwa malam itu, setelah melaksanakan rekonstruksi ini kan Auditor mereka bawa ke persidangan to, kalau sidangkan sesuai dengan aturan militer,” kata Felix Balaweling saat ditemui Jubi, di rumahnya.
Felix berharap agar ada keadilan dalam proses hukum pada kasus penembakan tersebut.
“Korban sudah tidak ada, kami mengharapkan keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya,” katanya.
Selain itu, Felix berpesan kepada menantunya yang merupakan tersangka penembakan yakni Sertu AFTJ agar ke depan mengubah sikapnya.
“Agar ke depan anda (AFTJ) selamat, anda harus mengubah sikap, kalau masalah hukuman anda dipecat atau tidak, saya tidak tau, kita kembalikan kepada proses (hukum),” ucapnya.
Felix juga meminta menantunya untuk segera bertobat dan tidak mengulangi perbuatannya.
Dalam rekonstruksi tersebut, terdapat sekitar tujuh adegan dengan menghadirkan Sertu AFTJ dan sejumlah pimpinan POM Kodam dan juga penyidik militer.
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (3/6/22) malam Sertu AFTJ Anggota Kodam XVIII Kasuari mengeluarkan tembakan di malam pesta pernikahannya dengan salah satu anak perempuan dari Felix Balaweling.
Pada malam pesta pernikahan itu, AFTJ mengeluarkan senjata api – senpi yang niatnya melerai perkelahian yang terjadi.
Namun saat AFTJ mengeluarkan senpi, salah seorang temannya mencoba mencegah dengan mengarahkan tangannya ke bawah.
Saat senpi mengarah ke belakang, jari AFTJ menyentuh pelatuk senpi tersebut, peluru kemudian mengenai perut Bayu (26) seorang rekan AFTJ, hingga peluru itu juga menyasar mengenai dada Rafael Ivan Balaweling, adik iparnya yang berdiri di teras depan rumah, sekitar 7 meter dari tempat berdirinya AFTJ. (*)
Artikel ini sudah diterbitkan di Jubi.id dengan judul: Rekonstruksi penembakan Ivan Balaweling di Manokwari oleh anggota TNI, Keluarga : Proses hukum seadil-adilnya