“Memang benar ada penemuan kasus di Manokwari, tetapi dari data tersebut tidak seluruhnya merupakan warga yang tinggal dan menetap di Manokwari” kata Alfred.
Jubi TV -Dinas Kesehatan Papua Barat merilis sebanyak 2.067 Kasus Tuberkulosis (TBC) di Papua Barat.
“Di Provinsi Papua Barat jumlah kasus TB yang dilaporkan sebanyak 2.067 kasus, dari estimasi kasus sebanyak 6.516 kasus, dengan cakupan penemuan dan pengobatansebanyak 31%.” Kata Kepala Dinas Otto Parorongan, Kamis (24/3-2022)
Kasus TB terbanyak terdapat di Kabupaten Manokwari sebanyak 596 kasus, Kota Sorong sebanyak 434 kasus dan Kabuoaten Sorong sebanyak 236 kasus.
“Cakupan penemuan kasus TB masih rendah , Masih banyak kasus TBC yang belum ditangani dilayanan” katanya
Menurut Otto, banyak hal yang menjadi penyebab baik dari masyarakat yang masih belum sepenuhnya memahami pentingnya memeriksakan TBC sedini mungkin,
“Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin keberhasilan pengendalian TB, terutama dalam mencapai target temuan kasus.” ucapnya
Dikatakan salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan penguatan penanggulangan TBC melalui kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan serta peningkatan mutu layanan sehingga mampu memutus mata rantai penularan dan terjadinya resistensi obat.
Kegiatan penemuan, pengobatan dan pencegahan juga dilakukan dengan penguatan jejaring TBC di layanan, serta perlibatan sektor swasta. Selain itu, kegiatan penyisiran di Rumah Sakit juga dilaksanakan untuk memastikan semua kasus yang sudah ditemukan diobati.
“Pemantauan kinerja pelaksanaan program TBC melalui monitoring dan evaluasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan secara berkala untuk memantau proses dan perkembangan program, serta mengatasi masalah yang teridentifikasi.” Katanya
Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS). Pada tahun 2022 tema HTBS di tingkat Global adalah “Invest to End TB, Save Lives”, sementara itu Indonesia mengambil tema peringatan HTBS tahun 2022 yakni “Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa”, dengan aksi Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) di Indoensia.
Dan pada akhiranya, untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, butuh komitmen dan tindakan Bersama dari semua pihak,
“Mari kita dukung dan jadikan momen peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2022 untuk bekerjasama dalam menemukan , mengobati sampai Sembuh penderita TBC yang ada di Papua Barat. Ayo Peduli TBC Mulai Dari Sekarang!” ajaknya.
Terpisah, dokter Alfred Bandaso Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari menanggapi, penemuan kasus TBC di Manokwari berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua Barat.
“Memang benar ada penemuan kasus di Manokwari, tetapi dari data tersebut tidak seluruhnya merupakan warga yang tinggal dan menetap di Manokwari” kata Alfred.
Dia mengatakan, ada migrasi warga dari Kabupaten terdekat, misalnya Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Tambrauw dan Manokwari Selatan.
Meski demikian kata Bandaso, penanganan TBC di Manokwari selama ini berlangsung dengan baik didukung dengan Fasilitas dan tenaga medis baik di Rumah Sakit Umum RSUD maupun Puskesmas-puskesmas.
“Untuk fasilitas dan tenaga medis kita di Manokwari cukup baik, tentu petugas terus kesehatan terus melakukan Tresing di lapangan” ucapnya.(*)