Wamena, Jubi TV -Hujan deras yang mengguyur wilayah Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, provinsi Papua Pegunungan, pada Selasa (30/4/2024) malam memicu bencana longsor dan banjir di sejumlah titik. Akibatnya ratusan lahan kebun ubi, sayur-mayur, buah merah dan puluhan kebun keladi tertimbun longsor. Selain itu 4 jembatan utama yang menghubungkan antar kampung dan distrik di Welesi putus total, karena terbawa banjir.
Kepala kampung (Desa) Pawekama Karel Yelipele mengatakan, musibah itu menyebabkan hubungan antar kampung yakni dari kampung Apenas ke Pawekama dan ke kampung Topiagoma serta jembatan utama penghubung antar distrik yakni dari distrik Welesi ke distrik Walaik bahkan dan juga ke distrik Nango Trikora terputus.
“Sekitar 12 orang anak juga tidak bisa pergi ke sekolah karena putusnya jembatan. Warga kami juga tidak bisa ke kota bawa jualan sayur-mayur atau barang dagangan lainya. Masyarakat dari distrik Walaik tidak bisa ke kota maupun ke distrik Welesi sebab 3 jembatan utama yakni Kali Milima, kali Akenma dan Werasuima putus terbawa arus banjir dan longsor,” katanya
Ia juga mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kebun ubi, sayur-mayur, tanaman Kladi, dan buah merah milik warga di tiga lokasi yakni di pinggir kali milima milik sekitar 10 kepala keluarga (KK) dari dusun Kulikama kampung Paweka dan Wasima atas dan Wasima bawa milik Frans Yelipele serta Kristian Yelipele semuanya gagal panen akibat tertimbun longsor dan terbawa arus kali,
“Kami minta kepada pemerintah daerah Kabupaten Jayawijaya dan pemerintah provinsi Papua Pegunungan bisa melihat membantu masyarakat yang mengalami musibah longsor dan banjir ini dengan berikan bantuan bahan makanan kepada mereka yang terdampak. Karena saat ini mereka sudah tidak ada stok makanan lagi,”ujarnya
Selain itu lanjut Yelipele pihaknya juga sangat berharap kepada pemerintah agar bisa bangunkan kembali 4 jembatan utama yang putus karena jembatan itu sebagai penghubung antar kampung dan antar distrik agar aktivitas masyarakat dan anak sekolah bisa normal kembali seperti semula.
Sementara itu Kepala distrik Welesi Daniel Yelipele mengakui bahwa, di distrik Welesi memang selama April -Mei 2024, jadi langganan longsor dan banjir di sejumlah lokasi kebun milik warganya.
“Jadi memang masyarakat kami saat ini lagi membutuhkan bantuan bahan makanan serta uang tunai baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi Papua Pegunungan sebab puluhan warga yang mengalami musibah longsor dan banjir di beberapa lokasi ini kita taksir mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya
Pihak distrik juga belum melakukan pendataan secara keseluruhan di beberapa titik longsor, sebab sampai saat ini masih terus terjadi longsor dan banjir di sejumlah lokasi.
“Dari laporan warga ada sekitar 6 lokasi yakni, di Werasimo, Apenegenma, Wasima atas, Wasima bawa, Milima dan Akenya. Semuanya itu lokasi kebun tanaman ubi, sayur-mayur, keladi, singkong dan buah merah tapi semua rusak total dan tertimbun longsor serta banjir,” kata Daniel Yelipele
Lanjut Daniel, pihaknya bersama masyarakat akan terus berkoordinasi kepada pemerintah agar ada perhatian dari pemerintah ke masyarakat yang terdampak banjir dan longsor ini, apalagi terkait dengan empat jembatan yang putus ini harus segera ditangani oleh pemerintah sebab jembatan itu akses utama bagi masyarakat yang menghubungkan antar distrik dan kampung di wilayah Welesi dan distrik Walaik bahkan sampai ke distrik Nango Trikora. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id