News  

Kisah Awal Berdirinya GKI Efrata Polimak III tercatat dalam Peluncuran Buku Sejarah

Generasi muda di gereja juga harus mengetahui sejarah gerejanya dan melihat masa depan

Buku Dam-buku-sejarah-Jemaat-Efata-768x1084
Buku Sejarah Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Efata. – Jubi/dam
banner 120x600

Jayapura, Jubi TV– Banjir bandang di Kali Anafre menyebabkan banyak warga yang tinggal di sekitar Kota Jayapura terutama di Kloofkamp dan Jalan Pecetakan mulai angkat kaki dan tinggal di wilayah Polimak III. Mereka membentuk lokasi dengan nama Kampung Baru yang kemudian menjadi cikal bakal Gereja Kristen Injili (GKI) Efata di Polimak III hingga sekarang.

Kisah berdirinya gereja ini ditulis saat berusia 27 tahun dengan judul buku “Sejarah Jemaat GKI Efata Polimak III.”

“Klasis Port Numbay Gereja Kristen Injili [GKI] selalu mendorong agar setiap gereja harus memiliki atau menulis buku tentang sejarah gereja masing-masing,” kata Wakil Ketua Badan Pengurus (BP) Klasis Port Numbay, RD Siahaya, saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku Sejarah GKI Efata Polimak III, Kota Jayapura, Minggu (6/11/2022) siang.

Lebih lanjut, kata Siahaya, penulisan buku sejarah jemaat Efata ini sangat penting karena mengandung tiga dimensi yaitu melihat masa lalu, masa sekarang, dan masa depan gereja.

“Oleh karena itu generasi muda di gereja juga harus mengetahui sejarah gerejanya dan melihat masa depan,” katanya.

Tak lupa pula, Siahaya juga mengucapkan terima kasih atas kerja semua penulis terutama Guru Jemaat Elia Wandosa dan ketua tim kerja penulis Sejarah Jemaat GKI Efata Polimak III, Pdt AP Sahetapy, S.Si, MTh.

Sementara itu penulis buku Elia Wandosa yang berusia 83 tahun termasuk salah satu penulis utama mengaku buku ini jelas ada kekurangan. Oleh karena itu, kata dia, akan terus dilengkapi dan diperbaiki dalam edisi selanjutnya.

Ia juga meminta agar para intelektual dapat menyempurnakan buku sejarah ini yang ditulis oleh seorang kakek berusia lanjut.

“Semua yang ditulis sesuai dengan fakta dan data yang saya terlibat sendiri dan aktif melayani sejak April 1964,” katanya seraya menambahkan dengan keterbatasan dirinya berusaha untuk menulis agar generasi tetap belajar dan jemaat belajar sejarah.

Dia menambahkan semua ini adalah hasil dari kerja masa lalu dan akan menjadi pijakan untuk masa depan.

”Hal ini penting agar jemaat tidak kehilangan jejak dan tidak ada kebohongan dalam sejarah gereja,” katanya.

Buku berjudul Sejarah Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Efata cetakan pertama Oktober 2022. Buku setebak 176 ini berisi tentang lahirnya gereja sejak masih bernama gereja Kampung Baru setelah warga jemaat ini pindah dari kota saat banjir bandang kali Anafre.

Selanjutnya 27 tahun lalu baru mendapat peresmian menjadi GKI Efata Polimak III. Warga jemaat di sini semula menjadi warga jemaat di GKI Maranatha Polimak I.

Tercatat jumlah gereja GKI se Klasis Port Numbay sebanyak 50 jemaat. Ada beberapa jemaat sudah memiliki dan menulis sejarah gereja masing-masing antara lain GKI Sion Padangbulan Abepura. Sedangkan Gereja Lembah Yordan Emereuw baru melakukan seminar penulisan buku sejarahnya.

Wakil Ketua Klasis Port Numbay telah berharap agar semua gereja di Klasis Port Numbay sudah memiliki buku sejarah gereja sendiri. (*)

Berita ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul: Peluncuran buku Sejarah Jemaat GKI Efata Polimak III

Komentar
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130