Enarotali, Jubi TV–Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah dikabarkan memanas pada Sabtu (12/11/2022) situasi di sekitar Moanemani, kejadian ini, buntut dari meninggalnya bocah lima tahun akibat kecelakaan lalu lintas di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu.
Informasi dan kronologi dihimpun melalui keterangan beberapa warga kampung yang menyaksikan peristiwa tabrakan maut itu, diteruskan kepada Otniel Yobee selaku Kepala Kampung Putapa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, melalui sambungan telepon pukul 18.40 WP dari rumah duka.
Pada Sabtu, (12/11/2022), sekitar pukul 15:00 WP lewat beberapa menit (waktu belum bisa dipastikan) ada mobil yang mengantar kayu bangunan milik warga di ujung jalan Kamuu Selatan , tepatnya di Mauwabaa.
Mobil tersebut terparkir di seberang jalan dan bahan bangunan mulai diturunkan. Bersebelahan dengan mobil pengangkut bahan bangunan, ada beberapa tumpukan pasir yang dikumpulkan agar dibeli para pekerja badan jalan. Sehingga mempersempit luas jalan yang ada.
Sementara itu, di jalan yang sama saat itu, truk pengangkut bahan untuk pengerasan badan jalan, lalu lalang.
Setelah semua bahan bangunan diturunkan, pemilik bahan bangunan menuju ke arah sopir untuk membayar ongkos antar. Saat transaksi itu terjadi, di belakang mobil itu, korban Alm Jupriyanto Tebai (sekitar 4 tahun) hendak melintas.
polisi menyebut Korban bernama Noldy Goo (5)
Di saat yang sama, dalam kecepatan tinggi beberapa truk pengangkut material menuju ke kota usai menumpahkan materialnya.
“Truk pertama menabrak anak itu dan begitu pula truk kedua menabrak yang menyebabkan tali perut anak itu keluar,” kata Otniel.
Namun sumber lain menjelaskan setelah peristiwa tersebut, terjadi keributan dan protes dari warga masyarakat. Terjadi pembakaran atas truk yang terjadi spontan sebagai bentuk protes.
Aparat gabungan Polisi, Brimob dan TNI telah mengeluarkan tembakan, melakukan penyisiran dan melindungi kompleks pasar dan akibatnya masyarakat di Pasar Moanemani dan sekitarnya sibuk melarikan diri. Dalam proses chaos tersebut, dilaporkan, dua orang telah menjadi korban susulan, yakni seorang warga pendatang yang identitasnya belum diketahui.Belum diketahui juga, apakah korban dalam keadaan hidup atau tidak.
Seorang yang lainnya dari kalangan masyarakat sipil Dogiyai bernama Feleks Pigai, anggota Bamuskam Kampung Bunauwo, Distrik Kamuu Timur, telah ditembak dan dikabarkan meninggal dunia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyatakan, Dogiyai kembali kondusif pasca kejadian laka lantas yang mengakibatkan satu anak meninggal dunia.
“Situasi Kamtibmas di Dogiyai mendukung, anggota gabungan telah membubarkan massa,” kata Kombes Kamal melalui keterangannya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini personel gabungan Polres Dogiyai, TNI, Brimob Yon C dan Satgas Damai Cartenz masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi kejadian.
Kabid Humas menjelaskan, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu, (12/11/2022) sekitar pukul 14.30 Wit di Kampung Ikebo Distrik Kamu Kabaputen Dogiyai.
Dari kecelakaan itu seorang anak berusia 5 tahun atas nama Noldi Goo meninggal dunia di tempat.
Lanjutnya, warga yang melihat kejadian itu kemudian melakukan penyerangan terhadap pengemudi dan membakar 1 unit rumah 4 pintu di arah Kampung Mauwa dan 2 unit kendaraan truk.
“Dampak dari kejadian tersebut, sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha untuk mengambil sopir, namun berhasil diarahkan dan dikendalikan,” ujarnya.
Kemudian massa yang bergabung dari arah kampung Mauwa dan Kamuu Selatan memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo, namun berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan pasukan gabungan berjaga di dalam kota.
Dikatakan, saat ini pengemudi truk berinisial KM dan 1 orang korban pembacokan oleh massa berhasil dievakuasi ke Mapolres Dogiyai.
“Dari informasi terakhir yang kami terima, terdapat 1 orang korban lagi yang terkena bacok namun anggota masih berusaha untuk mengevakuasi korban,” ucap Kabid Humas.
Kabid Humas mengimbau warga Dogiyai untuk tidak memprovokasi pihak-pihak yang ingin memojokkan situasi Kamtibmas dan menyerahkan kasus ini kepada pihak Kepolisian.
“Kami harap masyarakat tidak terprovokasi, serahkan kasus kecelakaan ini kepada pihak Kepolisian dan diselesaikan dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya. (*)
Berita ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul: Dogiyai memanas, ini kronologi versi warga dan polisi