Wamena, Jubi TV – Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V. Wanggai, Selasa (28/11/2023), melakukan kunjungan kerja ke sejumlah distrik di Kabupaten Jayawijaya untuk melihat sektor pertanian dan perkebunan.
Dalam kunjungan yang merupakan salah satu program kerjanya itu, Velix Wanggai menghadiri panen raya hipere (ubi jalar) di Kampung Wilekama dan Sawarek Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, yang merupakan kelompok tani binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan.
Pj Gubernur Papua Pegunungan juga melihat langsung pengembangan kopi di salah satu kedai di Jayawijaya.
Dalam kunjungan kerja itu, Pj Gubernur Papua Pegunungan menyatakan ingin mengembalikan branding atau citra Papua Pegunungan sebagai daerah penghasil sayur mayur dan hasil pertanian maupun perkebunan unggulan di Tanah Papua.
“Pemprov Papua Pegunungan akan memberikan prioritas untuk sektor pertanian, karena merupakan sektor unggulan yang sudah melekat bagi masyarakat dalam memahami bercocok tanam,” kata Wanggai.
Menurutnya, sudah sejak lama masyarakat di Papua Pegunungan memiliki keunggulan dalam pertanian, baik itu tanaman pangan, perkebunan, maupun holtikultura. Untuk itu, perhatian di sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir sangat penting dilakukan, baik itu mengenai penyediaan lahan, pembinaan kelompok tani, bibit yang baik, hingga pada pemasaran.
“Ini akan menjadi pembahasan di pemerintah provinsi untuk kembangkan sektor pertanian. Karena ini yang langsung melekat dengan perekonomian di kampung-kampung. Kami mohon bantuan dan kerjasama seluruh pihak untuk kita dapat lebih fokus di sektor pertanian,” katanya.
Selain menghadiri panen ubi jalar, Penjabat Gubernur Papua Pegunungan juga mengunjungi kedai kopi milik putra asli Papua untuk melihat langsung pengembangan kopi yang dihasilkan pula dari sejumlah daerah di Papua Pegunungan.
Gubernur menyebut jika usaha kedai kopi yang dijalankan itu membentuk anggapan di kalangan anak muda bahwa jalur wirausaha sosial dan ekonomi kreatif ada suatu nilai yang dibawa, baik dalam memberdayakan kampung, pembukaan lapangan kerja, penguatan pembinaan bagi mama-mama di kampung-kampung.
“Ini adalah pilihan yang tepat bahwa social enterpreuner akan menjadi suatu pilihan style baru di dalam dunia kerja ke depan. Tetapi ini juga memberikan pesan pendekatan yang saat ini didorong tentang ekonomi hijau. Juga membuat banyak komoditas lokal yang memiliki nilai yang tinggi,” katanya.
Untuk itu Pemprov Papua Pegunungan akan memberikan dorongan bagi komoditas unggulan yang ada, salah satunya yaitu kopi, dan akan menjadi sebuah gaya hidup baru baik di kampung maupun perkotaan.
Untuk itu perlu adanya sinergi antar lintas OPD yang ada untuk mendorong bagaimana pembinaan UMKM maupun potensi komoditas unggulan tersebut dapat terus dilakukan.
“Ini juga akan menjadi pembahasan. Pemerintah harus jemput bola. Bila perlu menghadirkan transportasi pemenuhan untuk mengangkut hasil kebun masyarakat di setiap kampung, dan bagaimana pemerintah bertugas sebagai pasar, penyediaan tempat penampungan serta peningkatan jaringan konektivitas harus dilaksanakan minimal di awal 2024 nanti,” katanya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id