Sorong, Jubi TV– Harga beras terpantau masih tinggi melampaui harga normalnya. Hal ini disebabkan masalah pasokan sehingga pembeli pun berkurang. Ini ditemukan dari pantauan Jubi di Pasar Remu Sorong, Provinsi Papua Barat Daya pada, Jumat (01/03/2024).
Didi (54), Seorang pedagang yang menjual beras dan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Remu Sorong mengatakan harga beras masih dijual dengan harga yang tinggi. Sementara kebutuhan pokok lainnya masih dalam batas normal seperti biasanya.
“Sampai saat ini harga beras masih naik, karena pasokan juga berkurang sehingga kita belum kasih turun harga. Seperti beras bermerek Beras Ikan Mas yang 20 kg Rp910 ribu, Beras Semangka 10 kg Rp160 ribu, Jambu 10 kg Rp225 ribu dan Beras Bulog 50 kg kami jual dengan harga Rp650 ribu,” katanya.
Sinta (35), salah seorang pedagang sembako di Pasar Remu mengatakan harga beras di tempatnya hingga saat ini masih mengalami kenaikan harga. Sehingga dengan adanya harga beras yang tinggi maka jumlah pembeli sepi, walaupun demikian harga beras tetap naik sampai adanya stok yang didatangkan mengingat stok beras masih berkurang. Beras yang dijual di Pasar Remu ini kebanyakan dipasok dari Makassar dan Surabaya.
“Harga beras naik karena stok juga masih berkurang sampai sekarang, beras premium yang biasanya kami jual Rp13 ribu per kilo sekarang kami jual beras premium seperti Semangka, 99, Merpati dan Ikan Mas itu mencapai Rp16ribu-Rp17 ribu per kilogram. Dan untuk beras merek 99 10 kg Rp173 ribu, yang 5 kg Rp90 ribu, dan merek Bone indah 20 kg Rp385 ribu,” katanya.
Menurutnya belum ada penurunan harga beras karena baru dalam bulan Februari ini beras mengalami kenaikan harga yang disebabkan petani gagal panen. Sementara kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng, gula pasir, telur, susu dan bawang putih dan merah masih tetap dengan harga yang sama. “Minyak goreng 5 liter Rp90 ribu- Rp100 ribu, gula pasir Rp20 ribu, dan telur satu rak isi 30 butir Rp70 ribu,” katanya.
Yuna (56), pedagang lainnya menyebut semua tempat yang menjual beras di Pasar Remu ini mengalami kenaikan harga yang membuat pembeli yang datang belanja berpikir dua kali untuk membeli beras tersebut. Dirinya mengatakan sedangkan kebutuhan pokok yang lain harganya tergantung setiap harinya dan tidak menetap dan itu pun tidak naik sekali masih dibilang stabil.
“Beras dari sananya sudah naik makanya kami juga kasih naik harga sehingga pembeli kebanyakan hanya tanya lalu pergi tidak beli, mereka bilang harga beras memang naik tinggi tapi kita juga tidak bisa turunkan harga, stok juga terbatas nanti sampai ada instruksi dari pemerintah begitu baru harga diturunkan juga. Harga naik setelah selesai pemilihan tinggal Bulog saja yang tidak naik,” katanya.
Pedagang lain juga yang di temui di Pasar Remu, Marni (40) sampaikan harga beras naik disebabkan gagal panen dan gabahnya naik dan untuk harga beras memang naik, tidak tahu sampai kapan harga beras kembali normal. Ia menjelaskan harga beras berdasarkan merk mulai dari beras kuning 20 kg yaitu Gedung Rp310 ribu, Ikan Mas Rp315 ribu, Camar Rp310 ribu, Pinang Mas Rp290 ribu, Jempol Rp310 ribu, dan Rumah Bugis Rp300 ribu. Dan untuk beras 17 dan 15 kg seperti merpati Rp278 ribu, Wee Rp265 ribu, Semangka Rp237, serta Melon Rp240 ribu.
“Untuk beras 10 kg seperti Melon Rp162 ribu, Merpati Rp162 ribu, Semangka Rp163 ribu, Wee Rp176 ribu, Jagung Rp160 ribu, Mawar Rp160 ribu, dan Mangga Rp162 ribu. Kemudian untuk Beras Jagung ukuran 50 kg Rp770 ribu dan Beras Semangka ukuran 25 kg Rp390 ribu. Beras ukuran 20 kg Anak Terbang Rp295 ribu, Mangga Rp315 ribu, Semangka Rp312 ribu, Jagung Rp310 ribu, dan 99 Rp335 ribu. Sedangkan untuk bera 5 kg seperti Merpati Rp87 ribu, Melon Rp86 ribu, Semangka Rp87 ribu, Wee Rp90 ribu, Mangga Rp88 ribu, dan Putri Koki Rp87 ribu,” katanya.
Eka (39) seorang pembeli yang di temui di Pasar Remu mengatakan memang harga beras naik tinggi sehingga dirinya mau membeli beras harus pikir lagi sehingga ia memilih membeli beras Bulog yang masih tetap harganya Rp10 ribu-Rp11 ribu per kg sedangkan untuk beras bersih harganya naik Berkisar Rp16 ribu-Rp17 ribu dari sebelumnya yang hanya Rp13 Ribu. “Kalau untuk barang lain harganya masih sama masih stabil walaupun tidak tetap juga kadang hari ini beda nanti besok lagi harga beda lagi tapi itu tadi cuma beras harganya naik sekali,” katanya.
Efiana (24) seorang pembeli yang tinggal di Aimas menyebut kenaikan harga beras membuat ia susah membeli beras dengan harga yang tinggi. Apalagi saat ini ia harus bayar kos sewaannya dan ia juga merupakan mahasiswa semester akhir yang memerlukan uang untuk membayar keperluan kampusnya.
“Saya juga merasa sulit untuk beli beras karena harga terlalu naik begitu, tapi untuk sekarang masih ada beras sedikit jadi itu pake tahan-tahan saja dulu, semoga dalam bulan ini harga beras sudah kembali seperti biasa,” katanya.(*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id