Enarotali, Jubi TV– Puskesmas Enarotali, Kabupaten Paniai menggelar pemeriksaan kesehatan bagi Muda-mudi Katolika (Mudika) Paroki Salib Suci Madi, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, pada Jumat dan Sabtu, 28-29 Oktober 2023. Pemeriksaan kesehatan digelar bersamaan dengan kemping rohani (kemroh) dalam rangka penggalangan dana untuk pembangunan gereja katolik di paroki tersebut.
Kepala Puskesmas Enarotali, Rosalina Yogi, kepada Jubi, Selasa (31/10/2023), mengatakan pemeriksaan kesehatan secara massal untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat.
Rosalina Yogi mengatakan pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
“Pemeriksaan kesehatan ini merupakan kegiatan rutin bulanan dari kami [Puskesmas] bersama kegiatan posyandu. Hal ini dilakukan agar muda mudi Katolik tetap dapat dipantau kesehatannya sehingga dalam keadaan yang sehat mereka tetap melakukan kegiatan sebagaimana mestinya,” kata Rosalina Yogi.
Kegiatan pemeriksaan ini merupakan salah satu bagian dari lima prioritas program Kemenkes pada poin ketiga yaitu peningkatan pengendalian penyakit, di antaranya peningkatan KIA, KB, dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan dan POM, serta penguatan germas.
Yogi mengatakan kegiatan puskesmas keliling (puslin) bukan hal yang baru dilakukan pihaknya namun biasanya dilakukan setiap pekan kedua bulan berjalan bertempat di 10 balai kampung di wilayah pelayanannya.
“Jadi pada saat kami laksanakan puskesmas keliling, masyarakat kurang berkunjung, sehingga kami memilih di mana ada kegiatan gereja, baik Katolik maupun Kingmi. Itu setelah kami koordinasikan dengan dewan gereja Katolik dan Klasis Paniai Timur ketika bertemu di gereja,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya hadir untuk melakukan periksaan serta pengobatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi penyakit secara dini agar penyakit tersebut mudah diobati terutama penyakit IMS (infeksi menular seksual) seperti HIV, sipilis, GO, serta kusta yang banyak terjadi pada usia produktif serta banyak menelan korban.
“Tingginya penyakit tidak menular misalnya asam urat, kolesterol, diabetes, tekanan darah, dan lainnya itu pada umumnya terjadi karena kurang paham tentang perilaku hidup bersih dan sehat,” ucapnya.
Selain itu pola makan yang salah, pada akhirnya mengarah pada kematian tiba-tiba yang terjadi di masyarakat yang tidak tahu penyebab akibat tidak memeriksakan diri secara rutin ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Yogi mengatakan saat ini pemerintah menggalakkan program eliminasi beberapa jenis penyakit serta tidak akan ada lagi penyediaan obat bagi penderita kasus penularan baru penyakit tersebut.
“Beberapa penyakit di antaranya penyakit TBC, HIV/AIDS, malaria, dan kusta. Ini merupakan pekerjaaan rumah bagi kita semua untuk tetap menerapkan pola hidup sehat. Kita juga harus gotong royong untuk mengejar target eliminasi mulai dari sekarang hingga tujuh tahun ke depan,” katanya.
Ia mengaku hal itu sangat sulit tetapi dirinya mengajak kepada seluruh petugas kesehatan agar tetap mempromosikan kesehatan di manapun setiap orang berada.
“Sekali lagi mari kita gotong royong untuk mempromosikan kesehatan ke masyarakat karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,” katanya. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul Puskesmas Enarotali gelar pemeriksaan kesehatan di Paroki Madi