Jayapura, Jubi TV– Antrean atau daftar tunggu calon haji di Kota Jayapura mencapai 24 tahun. Saat ini lebih 6.000 calon haji masuk daftar tunggu sejak 2012. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura Abdul Hafid Jusuf mengatakan salah satu penyebab antrean panjang itu berhubungan dengan kuota haji. Jumlahnya tidak sesuai dengan animo warga Kota Jayapura yang ingin menunaikan ibadah haji.
“Kuota haji Kota Jayapura sebanyak 320 orang setahun. Makin banyak yang mendaftar [haji], makin lama waktu tunggunya,” kata Abdul, Senin (29/4/2024).
Antrean haji yang makin panjang itu juga akibat dampak pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi membatasi keberangkatan calon haji selama masa pandemi tersebut.
Abdul mengatakan penghitungan nomor antrean dimulai saat calon haji mendaftar dengan membuka rekening tabungan haji dan membayar setoran awalnya. Daftar tunggu mereka hanya bisa dipercepat ketika ada pendaftar lain membatalkan rencana keberangkatan hajinya.
“Misalnya, dia mendaftar pada 2024, di situ mulai dihitung daftar tunggunya, selama 24 tahun. Kalau ada yang batal mendaftar, biayanya [Ongkos Naik Haji/ONH) dikembalikan. Ini [pembatalan juga] memengaruhi [antrean], bisa mempercepat waktu tunggu keberangkatan [calon haji yang lain],” kata Abdul, saat pelepasan keberangkatan jemaah calon haji Kota Jayapura.
Daftar tunggu bagi seluruh calon haji beserta jadwal keberangkatan diinput pada Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Terpadu (Siskohat). Masyarakat bisa mengeceknya di laman resmi Kementerian Agama Indonesia.
Abdul berharap warga yang sudah mendaftar haji pada tahun ini mempersiapkan kesehatan fisik dan mental, serta memperkaya pengetahuan haji. Mereka juga diharapkan melunasi ONH sejak jauh hari.
Penantian 15 tahun
Jemaah calon haji Kota Jayapura tahun ini diberangkatkan menuju Jeddah, Arab Saudi pada 29 Mei mendatang. Pemberangkatanya melalui Embarkasi Haji Makassar, Sulawesi Selatan pada sehari sebelum penerbangan ke Jeddah.
Para calon haji itu terdiri atas warga dengan berbagai jenjang usia, lelaki maupun perempuan. Di antara mereka, terdapat 11 lansia dengan usia tertua 82 tahun. Terdapat pula calon haji termuda, yakni berusia 18 tahun.
Salah seorang calon haji Kota Jayapura dari kalangan lansia tersebut ialah Amir. Dia mendaftar haji pada 2009.
“Alhamdulillah, setelah 15 tahun menunggu untuk melaksanakan ibadah haji [akhirnya akan diberangkatkan juga]. Sekarang saya berusia 80 tahun. Saat mendaftar haji, usia saya 65 tahun,” kata Amir.
Amir sehari-hari berdagang barang kelontong di Pasar Youtefa, Kota Jayapura. Dia menyisihkan pendapatannya setiap hari untuk melunasi ONH.
“Semoga saya tetap diberi kekuatan, dan kesehatan, dari keberangkatan [ke Mekkah] hingga kembali ke Kota Jayapura. Saya juga berharap semua calon haji tetap sehat dan diberi kekuatan saat pelaksanaan ibadah haji di Mekkah,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Klemens Taran mengatakan pemerintah selalu mengevaluasi penyelenggaraan haji setiap tahun. Itu demi perbaikan penyelenggaraannya.
“Tugas Kementerian Agama ialah memberi pelayanan [prima] kepada para jemaah, dari keberangkatan hingga mereka menjalani ibadah haji di Arab Saudi. Kami membina jemaah calon haji sehingga memahami alur pelaksanaan haji dan juga melindungi keberadaan mereka di Arab Saudi,” kata Taran.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey berharap keberangkatan jemaah calon haji ke Tanah Suci Mekkah membawah berkah bagi semua. Dia pun turut mendoakan kelancaran ibadah haji tahun ini.
“Haji merupakan salah satu Rukun Islam dan menjadi perjalanan spiritual yang sangat didambakan setiap umat Islam. Gunakan sebaik-baiknya kesempatan yang penuh berkah ini sehingga menjadi haji mabrur [diterima pahalanya oleh Allah SWT],” kata Pekey. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id