“Bukan Frengki Nauw menyerang pos Koramil itu salah. Maka kita luruskan, Dia Rakyat Sipil dan Selaku Ketua Badan Perwakilan Kampung (BAPERKAM) Kampung Nafasi, Distrik Mare”
Manokwari, Jubi TV-Anggota DPRD Kabupaten Maybrat temukan Fakta saat melakukan kunjungan lapangan terkait insiden penembakan terhadap Frangky Nauw di depan Pos Koramil Persiapan Distrik Mare di Kampung Suswa Kabupaten Maybrat Papua Barat.
Anggota DPRD Yonas Yewen dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2022) saat dihubungi melalui pesan Whatsaap, mengungkap Kronoligis berawal dari Pesta Miras bersama sesama warga di Kampung Nafasi, saat itu sedang mengikuti Perayaan Hari Raya Paskah, ada 9 kampung melakukan perayaan bersama di Kampung Suswa.
Terdapar FMN, MN, BB, MY, FN semuanya warga kampung Nafasi Distrik Mare. Lalu seorang warga berinisial BB melakukan pukulan terhadap YN yang merupakan istrinya lantaran minta uang tambah Minum lagi.
“Disitu Keluarga YN tidak menerima atas aksi pemukulan dilakukan BB” ungkapnya.
Kemudian, FMN, MN mereka mengeroyok BB, BB merasa sakit mencari FMN dan MN tidak ada, ketika BB memukul tiba-tiba ke FN atau Frengky Nauw hingga jatuh tersungkur.
“Merasa dipukul Frangky tidak terima sebab dirinya tidak tau masalah, Lalu dia mengambil parang mengejar BB, pelaku yang memukulnya. Selanjutnya BB melarikan diri minta perlindungan diri di Pos Koramil,”katanya
Meski di Posramil, Frengki Nauw tetap kejar dan masuk dalam pos dimana BB berlindung diri. Hingga di pos Frengky Nauw karena situasi malam, dia dipengaruhi oleh miras dan pegang parang akhinya dinilai Koramil merasa membahayakan anggota di Pos Koramil Mare. Pos Koramil juga beberapa kali keluarkann tembakan peringatan, Dia masih melawan akhirnya dilumpukan.
“Ini Perlu diluruskan agar jangan membuat berita yang kurang sejuk, tidak sesuai kejadiaan, kemudian tempat kejadian di Suswa bukan di Kampung Nafasi.”ungkapnya
Yewen menegaskan, Frengki Nauw bukan berniat menyerang pos koramil TNI Mare, Tapi dia kejar pelaku atas nama BB itu, hingga menerobos ke dalam pos koramil.
“Bukan Frengki Nauw menyerang pos Koramil itu salah. Maka kita luruskan, Dia Rakyat Sipil dan Selaku Ketua Badan Perwakilan Kampung (BAPERKAM) Kampung Nafasi, Distrik Mare” papar ujarnya
Setelah terdengar letupan senjata, kata Anggota DPRD, sontak Pastor Pra Paroki Mare lari menuju pos koramil melihat korban sekitar pukul 2.00 WIT sudah terlentang dengan berlumuran darah.
“Begitu dengar tembakan peringatan dan tembak mengena Frengki Nauw langsung Pastor Pra Paroki Mare langgsung menuju Pos Koramil jam 2 malam. Namun sempat ditolak koramil Akhinya pastor mengakat tangan mengatakan saya pastor, saya pastor, Saya Pastor dan Pastor meliihat posisi Frengky Nauw sudah terlentang dan berlumuran darah.” tuturnya
Pastor lalu berusaha membangunkan Kepala Puskesmas (Kapus) Mare untuk mengevakuasi FN dengan mobil ambulance Puskesmas Mare menuju Puskes Ayamaru dan selanjutnya dirujukan ke RSUD Shocol Keyen, Sorong Selatan.
Selanjutnya, Proses pengambilan data dan informasi di Tempat Kejadian Perakara (TKP) dimediasi langsung DPRD Maybrat Dapil Yumases Raya dipimpin langsung Wakil Ketua I DPRD berjalan aman dan kondusif pasca tragedi di pos Koramil Mare.
DPRD Kabupaten Maybrat lalu menyerap aspirasi, mendengar cerita kesaksian kronologis kejadian itu, baik dari pihak pastor Pra Paroki Mare, Masyarat, Mahasiswa dan pihak Koramil Mare, kami Anggota DPRD terdiri dari Drs. Matheus Basna, M. Si., Fraksi Golkar, Naftali Hara Fraksi Demokrat dan saya sendiri selaku Ketua Fraksi NasDem dan dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Maybrat Habel Howay.” ungkapnya.
Selesai menerima aspirasi, Ketua Fraksi NasDem DPRD yang juga berasal dari Distrik Mare itu bertemu langsung dengan Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Hary Ismail dan Jajaran Pejabat TNI Kodim Maybrat di Posramil Mare, Kampung Suswa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Senin (18/4/2022) kemarin.
“Pada prinsipnya kita komitmen jaga keamanan, saya sampaikan pak Dandim bahwa aspirasi rakyat sdh diterima DPRD, ada kronologis jga, kita lakukan ceak and Balance kemudian akan ditindaklanjuti secara kelembagaan bersama Eksekutif, Legeslatif dan TNI untuk menyelesaikan masalah tersebut ” ungkapnya.
“Pak Dandim juga menyampaikan apresiasi, kepada masyarakat Mare, pak dandim juga menyampaikan kondisi terkini Frengky Nauw sudah pulih dan selamat. Semua ditangani Dandim 1809/Maybrat.” ungkap Yonas Yewen sesuai penyelasan pak Dandim.
Dia menyebut selama ini di Mare Rakyatnya aman dan Tertib. Memang orang Mare banyak tewas ditembak sejak perebutan Irian Barat antara Belanda dan Indonesia. Akhinya Indonesia memenangkan Penentuan Pendapatan Rakyat (Pepera)/New York Angremen tahun 1969 dengan Resolusi PBB No.2504 selanjutnya Irian Barat (Papua red) menjadi bagian Republik Indonesia.
Baru terjadi Rakyat Mare kena tembakan dan tidak pernah terjadi seperti ini dan baru terjadi tahun 2022, Bulan April, Hari Minggu.
” kami berharap Rakyat tetap tenang, pak Dandim sudah urus pak Frengki Nauw, Kita jaga keamanan, Stop Miras. Pelaku Penjualan Minuman Ilegal tidak memiliki ijin agar penegak hukum menindak sebab Miras jadi akar kejahatan”tuturnya.(*)