News  

Dedy Mulyadi sebut Komisi IV DPR Akan Panggil Bupati Hingga Menteri LHK soal Limbah Freeport

Esensinya ada beberapa wilayah di sekitar areal Freeport yang mengalami problem lingkungan akut dan hilangnya habitat hidup

 ikan
Kasus ikan mati massal sudah terjadi 4 kali di sekitar area pembuangan Limbah Freeport di Tanggul Timur. Ini kasus ketiga di sungai Momoa Wilayah adat Suku Sempan - Dok. LEPEMAWI
banner 120x600

Purwakarta, Jubi TV – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menilai masalah pencemaran limbah pasir tailing yang berasal dari PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, harus segera ditangani karena itu persoalan serius.

“Esensinya ada beberapa wilayah di sekitar areal Freeport yang mengalami problem lingkungan akut dan hilangnya habitat hidup,” kata Dedi, melalui sambungan telepon di Purwakarta, dilansir Antara Rabu (1/2/2023)

Ia menyampaikan kalau kondisi itu terjadi akibat pencemaran sungai, pendangkalan, matinya seluruh sumber protein nabati dan hewani serta semakin hilangnya akses masyarakat untuk keluar. Sehingga berdampak terhadap mahalnya transportasi, dan juga terdapat ancaman penyakit serius.

Untuk itu, kata dia, Komisi IV DPR RI memastikan akan segera memanggil pihak terkait, mulai dari bupati setempat, DPRD, gubernur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Freeport Indonesia.

Selain memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangannya, Dedi juga menjadwalkan akan melihat langsung lokasi yang menjadi sumber malapetaka persoalan limbah bagi masyarakat di Papua.

Dedy Mulyadi IMG_20230201_212457.jpg

“Ini persoalan serius yang kita hadapi bersama-sama dan kita akan perjuangkan. Kita tidak mau negara mendapat pendapatan yang sangat tinggi dari Freeport sedangkan 6 ribu warga itu mengalami penderitaan,” kata Dedi Mulyadi.

Hal tersebut disampaikan Dedi dihadapan masyarakat Timika, Papua, yang menyampaikan protes atas kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah tailing yang berasal dari PT Freeport Indonesia.

Koordinator Umum Komunitas Peduli Lingkungan Hidup LEPEMAWI, Adolfina Kuum, mengatakan kalau Freeport membuang lebih dari 300 ribu ton limbah tailing ke sungai setiap hari yang berdampak ke tiga distrik, yakni Agimuga, Jit dan Manasari.

Akibatnya sungai tercemar, krisis air, ikan dan sumber makanan lain mati, hingga penyakit kulit menular dan mematikan.

“Ada 6.484 warga (data tahun 2020) di 23 kampung di 3 distrik yang terdampak,” ujar Adolfina.(*)

Komentar
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130