Solo, Jubi TV– Tim Para-atletik Peparnas Papua pada Selasa (8/10/2024) sukses mendulang medali pada hari kedua perlombaan cabang olahraga para-atletik Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVII Jawa Tengah 2024. Mereka memborong tiga medali emas, tiga medali perak, dan tiga medali perunggu Peparnas XVII untuk Kontingen Peparnas Papua.
Salah atlet para-atletik Papua yang meraih medali emas Peparnas XVII pada Selasa adalah Alex Alua. Ia memenangi nomor lomba lempar lembing klasifikasi F11-F12, dengan jarak lempar sejauh 40,07 meter.
Peraih medali emas Peparnas XVII lainnya adalah Yuliana Wouw, yang memenangi nomor lomba lompat jauh klasifikasi T11-T12, dengan lompatan sejauh 4,33 meter. Medali emas ketiga diraih Ari Haningsih Astuti dari nomor lomba lempar lembing putri T20, dengan jarak lempar 31,88 meter.
Medali perak dipersembahkan oleh Ester Dorce Yarona dari nomor lomba tolak peluru klasifikasi F43-44, dengan jarak lemparan 7,28 meter. Atlet Tadius Lokobal juga meraih medali perak Peparnas XVII dari nomor lomba lempar lembing klasifikasi F11-12, dengan jarak 36,81 meter. Sedangkan medali perak ketiga diraih Zeth Karawe Baransano dari nomor lomba lari 100 meter klasifikasi T36.
Medali perunggu diraih Slamet Riansyah dari nomor lomba lari 100 meter putra klasifikasi T38. Atlet para-atletik Papua lainnya, Ester Yohana Waipon meraih medali perunggu nomor tolak peluru klasifikasi F20. Medali perunggu ketiga Tim Para-Atletik Papua pada Selasa diraih Sustina Yerisetouw dari nomor lomba lari 200 meter klasifikasi T37-38, dengan catatan waktu 34,42 detik.
Peraih medali emas Peparnas XVII, Yuliana Wouw bangga bisa kembali meraih medali emas pada penampilan keduanya di ajang Peparnas. Pada Peparnas XVI Papua 2021, Wouw juga meraih medali emas. Pencapaian Yuliana Wouw membuat lompatan sejauh 4,33 meter pada Peparnas XVII membuatnya masuk dalam kategori atlet paralimpiade kelas elit.
“Rasanya senang sekali, karena saya sebelumnya harus kejar [panjang lompatan] saya yang pernah saya buat pada Peparnas XVI Papua 2021 lalu. Kali ini saya turun di satu nomor saja, saya sempat tidak percaya bisa mendapatkan medali emas. [Lompatan dalam Peparnas XVI Papua] kemarin 3,98 meter, dan yang sekarang 4,33 meter,” kata Wouw.
Ia menuturkan medali emas yang diraihnya itu ia persembahkan untuk keluarga dan Tanah Papua. “Medali emas ini saya persembahkan untuk anak saya, keluarga, dan juga Tanah Papua,” ucapnya.
Alex Alua yang mempersembahkan medali emas dari nomor lomba lempar lembing klasifikasi F11-F12 juga bangga atas pencapaiannya. Meski harus berlomba dalam nomor penggabungan klasifikasi, ia berhasil mengungguli atlet lainnya.
“Saya berterima kasih kepada Tuhan, karena Tuhan baik, telah memberikan saya kekuatan untuk mendapatkan hasil terbaik walaupun ada penggabungan klasifikasi. Saya bisa dapat medali emas karena lemparan saya terjauh, jarak 40,07 meter. [Lemparan saya pada Peparnas XVI Papua 2021] hanya jarak 36 meter,” kata Alua.
Alua terharu karena bisa meraih medali emas pada ajang Peparnas kelimanya itu. “Saya sempat merasa tidak bisa [meraih medali], karena ada penggabungan klasifikasi. Tapi karena kemurahan Tuhan, saya bisa mencapai hasil terbaik. Medali emas itu saya persembahkan untuk keluarga saya dan juga Tanah Papua, karena saya datang ke sini membawa harkat dan martabat Orang Papua,” ujarnya.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua, H Jayakusuma mengapresiasi perjuangan para atlet Kontingen Peparnas Papua yang telah berjuang meraih medali emas. Meski sejumlah target medali meleset, namun ia bangga atas perjuangan para atletnya.
“Pada hari kedua ini, atlet-atlet kami bisa menyumbangkan sejumlah medali. Sebenarnya [ada] target [medali yang] meleset, karena beberapa potensi yang digadang mendapatkan medali emas masih meleset. Tapi kami tetap mengapresiasi perjuangan para atlet untuk Papua,” katanya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id