Jubi TV– Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah, dipicu gagalnya negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Rupiah bergerak melemah 32 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.308 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.276 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini dengan hasil negosiasi Ukraina dan Rusia yang tidak menemui kesepakatan kemarin di Turki,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Dengan demikian, lanjut Ariston, Rusia masih akan melanjutkan invasi di Ukraina hingga tujuannya tercapai.
“Perang ini akan terus mendorong kenaikan harga komoditi dan kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global,” ujar Ariston.
Selain itu setelah rilis data inflasi konsumen AS Februari semalam, Ariston menilai ekspektasi terhadap kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif meningkat.
Inflasi konsumen AS pada Februari 2022 naik 7,9 persen, tertinggi dalam 40 tahun.
“Hal itu memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston.
Rupiah pada hari ini diperkirakan bergerak melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.250 per dolar AS.
Pada Kamis (10/3) lalu rupiah ditutup menguat 66 poin atau 0,46 persen ke posisi Rp14.276 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.342 per dolar AS.(*)