Enarotali, Jubi TV– Penjabat (Pj) Bupati Paniai Denci Meri Nawipa secara resmi membuka program menurunkan stunting berupa , pembagian makanan tambahan (PMT) bagi bayi, balita, ibu hamil dan remaja putri ke 30 Puskesmas yang ada di kabupaten Paniai, Selasa, (12/12/2023)
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Paniai juga memberikan makanan tambahan kepada bayi, balita dan ibu hamil, serta obat cacing kepada anak di atas dua tahun, kemudian pemberian vitamin tablet tambah darah kepada remaja putri.
“Hari ini pembukaan saja, nanti Dinas Kesehatan dan pihak Puskesmas turun ke masing-masing Puskesmas untuk penurunan stunting di kabupaten Paniai,” katanya di kantor Dinas Kesehatan Paniai.
Menurutnya, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
Kepala Dinas Kesehatan Paniai, Maria Nawipa mengatakan, setelah dibukanya program itu pihaknya segera menurunkan tim ke 30 Puskesmas agar dilakukan penanganan dini pasalnya .
Dia mengatakan, stunting juga mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa nanti. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat masa dewasa.
“Mulai besok bidang kesehatan masyarakat bersama para kepala Puskesmas turun ke masing-masing Puskesmas melakukan upaya pencegahan. Jadi kurang lebih dua minggu kedepan kami fokus tangani agar stunting bisa turun atau hilang dari Paniai,” kata Maria Nawipa.
Ia mengatakan penurunan stunting memerlukan intervensi terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebaran langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Selain itu diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan.
“Jadi dalam kasus ini perlu ada keterlibatan pemerintah dan lintas sektor serta diperlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari tingkat kabupaten sampai ke desa. Jadi kami sangat serius program ini dengan harapan agar pada tahun 2030 bebas dari stunting,” ujarnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id