Wamena, Jubi TV– Dalam rangka memberantas buta aksara sejak usia dini, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya bekerja sama dengan Yayasan Berkat Lestari dan UNICEF Papua, melakukan sosialisasi dan pembentukan Tim Pendamping Literasi Daerah guna meningkatkan kemampuan membaca dan menulis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Hal tersebut disampaikan Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya, Tinggal Wusono, melalui rilis pers yang diterima Jubi di Wamena pada Jumat (13/10/2023) pagi.
Tinggal Wusono mengatakan rapat koordinasi dengan Yayasan Berkat Lestari dan UNICEF Papua digelar pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Untuk menangani semua persoalan terkait pemberantasan buta aksara di wilayah itu, Pemkab Jayawijaya membentuk Tim Pendamping Literasi Daerah dengan melibatkan semua stakeholder agar mereka mengetahui kondisi yang sebenarnya terkait program pendampingan literasi karena ini sangat penting bagi sumber daya manusia (SDM) di wilayah ini sebagai generasi penerus Papua.
“Mereka harus paham program ini, agar apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat bisa terwujud semua,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Yayasan Berkat Lestari, Dwi Utari Tamanbali, mengatakan pertemuan ini bertujuan meningkatkan kegiatan literasi baca tulis kelas awal di jenjang SD maka perlu ada kerja sama antar semua pihak.
“Agar kita bisa paham tentang kemampuan baca tulis siswa di Kabupaten Jayawijaya. Kita lihat di sini masih banyak anak ketika tamat SD, SMP, atau SMA masih belum lancar membaca dan menulis,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kemampuan membaca dan menulis merupakan tolok ukur kemampuan dasar yang wajib dimiliki setiap siswa agar mereka bisa belajar pelajaran lain lebih baik.
“Apalagi di masa pandemi Covid-19, sekolah tutup dan anak-anak belajar di rumah. Ini menyebabkan kemampuan baca tulis mereka semakin menurun,” kata Dwi Utari.
“Hasil pengamatan kami di lapangan, masih banyak anak yang belum lancar baca tulis. Tapi soal data berapa banyaknya, kami belum bisa pastikan. Tapi yang pastinya masih ada anak belum lancar baca tulis,” imbuhnya.
Pada pertemuan yang difasilitasi Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya, juga mengundang Dinas Pendidikan, Bappeda, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, telah disepakati akan dibentuk Tim Pendamping Literasi Daerah.
“Tim ini yang akan mengawal dan mendorong dalam upaya peningkatan kemampuan literasi di daerah,” kata Dwi Utari.
“Selama ini kami memberikan pelatihan kepada guru-guru dan memberikan pendampingan di masing-masing sekolah. Kami juga menyiapkan buku bacaan. Tetapi kemampuan kami terbatas sehingga kami membutuhkan orang lain untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, baik dalam bentuk penganggaran atau penyediaan SDM, dan lainnya untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik,” tutupnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id dengan judul: Pemkab Jayawijaya bentuk Tim Pendamping Literasi Daerah