Jayapura, Jubi TV– Ratusan sopir truk rute Jayapura, Papua ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo, Papua Pegunungan tertahan di Kampung Welarek, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo sejak beberapa bulan terakhir.
Sekitar 500 sopir dan truk yang dikemudikannya itu tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Wamena, akibat akses jalan yang rusak parah.
Mereka tertahan di sekitar Kampung Welarek sejak November 2022 silam hingga kini, Februari 2023.
Satu di antara sopir truk jalan trans Papua, rute Jayapura-Wamena, Anggi Kalalembang kepada Jubi mengatakan, ia dan rekan-rekannya tidak bisa melanjutkan perjalanan sejak akhir tahun lalu.
Kondisi jalan berlumpur karena belum selesai dikerjakan, menyebabkan sulit dilalui truk yang sebagian besar membawa kebutuhan pokok dan bahan bangunan ke Wamena dan Yalimo.
Akibat tertahan selama beberapa bulan di rute Jayapura-Wamena, ratusan sopir itu mulai kesulitan bahan pokok.
Mereka mesti ke Jayapura atau Yalimo menumpang motor warga, untuk membeli bahan makanan, demi memenuhi kebutuhan di tempat truk mereka tertahan.
“Saya ke Jayapura menumpang motor warga, membeli bahan makanan untuk dibawa ke lokasi, truk kami terjebak. Kami mau ambil bahan makanan di Elelim [ibu kota Kabupaten Yalimo], tapi toko-toko di Elelim tidak mau lagi meminjamkan barang dagangannya kepada kami para sopir, sebab stok barang dagangan mereka sudah menipis,” kata Anggi Kalalembang.
Ratusan sopir dan truk tertahan itu sekira sepanjang 10 kilometer. Beberapa waktu lalu, kontraktor yang mengerjakan ruas jalan itu, melaksanakan pengerjaan jalan di sana.
Namun pengerjaan itu hanya berlangsung ketika instansi terkait meninjau lokasi. Setelah pihak berwenang kembali, kontraktor tidak mengerjakan pembangunan jalan tersebut.
Para sopir yang selama ini melalui rute Jayapura-Wamena berharap pemerintah atau instansi berwenang, dan kontraktor yang mengerjakan ruas jalan trans Papua itu, dapat segera menyelesaikan tanggung jawab pengerjaan jalan ini.
“Khususnya di daerah Welarek sampai jembatan Bolong, kami harap segera dikerjakan, agar kami bisa segera tiba di tempat tujuan,” ucap Anggi Kalalembang.
Butuh anggaran Rp3,52 triliun
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pembangunan jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena segmen Memberamo-Elelim, setidaknya membutuhkan anggaran Rp 3,52 triliun dengan biaya konstruksi Rp 2,61 triliun.
Skema pembiayaan pembangunan jalan segmen Mamberamo-Elelim sepanjang 50,14 kilometer itu, menerapkan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan pengembalian investasi berupa availability payment.
Dari studi kelayakan, proyek itu memiliki economic internal rate of return (EIRR) sebesar 24,32 persen dengan masa konsensi 15 tahun yang terdiri atas 2 tahun masa kontruksi dan 13 tahun masa layanan.
Rencana proyek pembangunan Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim merupakan proyek utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Jalan itu merupakan akses utama menghubungkan Kota Jayapura dengan delapan Kabupaten di daerah Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan.
Ruas jalan tersebut juga menjadi bagian penting dari terhubungnya dua Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu PKN Timika dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Jayapura, juga mendorong bangkitnya ekonomi di Pronvisi Papua Pegunungan.
Dari hasil kajian Kementerian PUPR, jalan trans Papua ruas ini didesain untuk kecepatan maksimal 40 kilometer per jam, dengan lebar jalan minimal 11 meter, dan luas lajur 2×3,5 meter. Jalan itu juga bakal memiliki 17 jembatan.
Akhir tahun lalu, Kementerian PUPR melakukan lelang jalan non-tol pada proyek jalan trans Papua, ruas Jayapura-Wamena. Namun hingga kini pengerjaan jalan itu belum juga dilanjutkan. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id dengan judul: Jalan Jayapura-Wamena rusak parah, ratusan sopir truk tertahan sejak November 2022