Sorong Jubi TV– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian menyebutkan bahwa secara umum penanganan inflasi di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat Daya relatif cukup baik sehingga perlu dipertahankan untuk memenuhi kepentingan kebutuhan masyarakat.
Hal ini disampaikan Mendagri RI usai menggelar rapat tertutup dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat, Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso, Pj Bupati Maybrat Benrhard Rondonuwu, Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli dan sejumlah pejabat Pemerintah daerah pada kunjungan kerja di provinsi ke-38 itu dilansir antara, Jumat
Karena, kata dia, kehadiran Kemendagri di Papua Barat Daya untuk mengecek perkembangan progres penanganan inflasi yang merupakan masalah nasional.
“Saya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pak Penjabat Gubernur kemudian dengan beberapa Bupati dan Wali Kota Sorong. intinya yang pertama adalah mengenai penanganan inflasi di Papua Barat Daya relatif cukup baik,” jelas dia
Kendati pun demikian, eks Kapolri itu tetap meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya hingga lima kabupaten dan satu kota, agar terus melakukan upaya pemantauan terhadap kondisi inflasi ini.
“Karena inflasi ini sifatnya dinamis maka saya tetap minta supaya memperketat pemantauan kondisi inflasi di setiap pasar dan toko,” pinta Mendagri.
Sebab di setiap daerah memiliki satgas penanganan inflasi maka diharapkan untuk terus didorong dan proaktif turun dan cek kondisi pasar soal inflasi.
“Jadi tolong cek ke seluruh pasar. Kita tugaskan saja tim kecil, dibiayai secara reguler dari Dinas Perdagangan tiap provinsi dan kabupaten/kota. Turun saja ke pasar, ada 9 sampai 12 bahan pokok kemudian dimasukkan dalam grup WA. Kalau ada yang naik cek, naiknya ini karena apa,” jelas Mendagri Tito Karnavian.
Selain mengecek kondisi harga pasar, kata dia, perlu juga memperhatikan kondisi suplai bahan sembako dan harus dipastikan seluruhnya berjalan lancar.
“Itu perlu dilakukan supaya kita tahu persoalan kemudian langsung diikuti dengan upaya konkret sehingga inflasi ini bisa dikendalikan,” pinta Mendagri.
Selain itu, Mendagri Tito Karnavian meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat dan kabupaten kota supaya menerapkan sistem diversifikasi pangan, melalui sosialisasi rutin kepada masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja.
Karena di wilayah Indonesia Timur dan Tengah memiliki bahan-bahan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga tidak harus mengandalkan beras sebagai makanan pokok.
“Saya menyarankan masyarakat di Papua Barat Daya lebih mengkonsumsi Papeda, talas dan keladi serta sukun.
“Saya juga pernah jadi Kapolda di Papua, jadi saya tahu itu, dan sampai saat ini saya masih konsumsi talas dan keladi di rumah,” kata Mendagri. (*)