Sentani, Jubi TV– Rapat Koordinasi Instansi Vertikal yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Pegunungan Bintang pada Selasa (30/1/2024) menyepakati pemungutan suara Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 tetap akan digelar di 12 distrik yang terkategori daerah rawan konflik bersenjata di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Rapat Koordinasi Instansi Vertikal dalam urusan Pemilu 2024 yang digelar di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua itu melibatkan perwakilan aparat keamanan TNI/Polri. Dalam rapat itu, Bupati Pegunungan Bintang, Sepei Yan Bidana juga mengundang 15 partai peserta Pemilu 2024 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Rapat itu menyepakati pemungutan suara tetap akan digelar di 12 distrik yang berstatus distrik rawan gangguan keamanan pada 14 Februari 2024. Rapat menyepakati para kepala distrik akan mengawal pelaksanaan pemungutan suara itu agar berjalan dengan lancar.
Ketua KPU Kabupaten Pegunungan Bintang, Yulius Uopdana rapat yang diikuti dengan Deklarasi Pemilu Damai 2024 itu juga dihadiri para tokoh perempuan dan tokoh adat. Ia berharap mereka semua akan bersama-sama menyukseskan pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Ada empat poin yang kami deklarasi bersama itu antara lain, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, menyukseskan Pemilu 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai dan demokratis, tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta menolak segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politik uang, politisasi agama, dan etnis” kata Uopdana.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang, AKBP Mohammad Dafi Bastomi menjelaskan 12 distrik yang terkategori wilayah rawan konflik bersenjata itu adalah Distrik Alemsom, Distrik Okbape, Distrik Serambakon, Distrik Oksop, Distrik Okbab, Distrik Kiwirok, Distrik Kiwirok Timur, Distrik Okika, Distrik Oksamol, Distrik Oklip, Distrik Awimbon, Distik Oksebang.
Menurutnya, sudah ada penambahan pasukan polisi di Distrik Kiwirok, dan penempatan pasukan Bawah Kendali Operasi dari Brimob Papua di Distrik Serambakon.
“[Sejumlah] 12 daerah itu rawan, sehingga kami sudah berkali-kali rapat dengan KPU dan Bawaslu. Tadi sudah diputuskan bahwa di 12 distrik tadi, pemungutan suara tetap dilaksanakan di masing-masing distrik, ada atau tanpa pengamanan. Jadi, kepala distrik dan semua pihak sepakat bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan di 12 daerah rawan,” kata Dafi.
Ia berharap semua pihak bersama-sama mengamankan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 di Pegunungan Bintang. “Kami berharap semua komponen masyarakat Pegunungan Bintang, seluruh ketua partai, tokoh agama, kita berjibaku mengamankan pemilu, agar pemilu berjalan dengan lancar dan aspirasi masyarakat bisa berjalan dengan baik,” kata Dafi.
Bupati Pegunungan Bintang, Sepei Yan Bidana mengatakan kepala distrik dari 12 distrik rawan konflik bersenjata akan membantu pengamanan pemungutan suara 14 Februari 2024. Menurutnya, logistik Pemilu 2024 ke 12 distrik rawan konflik bersenjata itu akan didistribusikan melalui ibu kota masing-masing distrik. Dari ibu kota distrik, logistik pemilu akan dibawa berjalan kaki ke masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau kampung.
“Kami putuskan 12 kepala distrik bantu mengamankan [pelaksanaan pemungutan suara] beserta Ketua Panitia Pemilihan Distrik, [panitia di] TPS, dan seluruh masyarakat untuk menentukan pilihannya dengan aman dan damai. Surat suara semua drop ke ibu kota distrik dulu, baru ke TPS masing-masing,” kata Bidana.
Ia meminta semua pihak bergandengan tangan dalam mewujudkan pemilu damai. Ia meminta setiap calon anggota legislatif untuk menjaga etika dan mental politiknya, serta siap menerima hasil pemilu.
“Sebagai kepala daerah, senior, dan ketua partai, saya pastikan tak ada intervensi dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Saya paham jika rakyat kasih ke siapa, itu adalah pilihannya. Barang siapa bekerja dan dengar-dengarkan rakyat, akan mendapatkan suara dari rakyat. Tetapi kalau kamu hanya taputar [berada] di Jayapura dan Oksibil saja, bagaimana mau mendapatkan hati untuk rakyat?” ujarnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id