“Sampai hari ini undangan itu masih terus kami tunggu konfirmasi selanjutnya. Tadinya sudah ada informasi beberapa duta besar akan hadir ternyata mereka membatalkan, termasuk kedutaan Australia,”
Manokwari, Jubi TV – Dua menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi H Abdul Halim Iskandar serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dipastikan akan menghadiri Womens 20 (W20) di Manokwari, Papua Barat, 8-10 Juni.
Kegiatan W20 merupakan acara sampingan yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022.
Ketua Panitia Lokal W20 Papua Barat Melkias Werinussa, di Manokwari, Jumat, mengatakan para tamu nasional maupun internasional akan hadir di Manokwari untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Delegasi internasional yang akan hadir di Papua Barat terus mengalami perubahan, namun tamu nasional dipastikan tidak berubah,” kata Melkias dilansir Antara
Semula, Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati akan mengutus deputinya untuk menghadiri kegiatan W20 di Manokwari.
Namun belakangan, I Gusti Ayu memutuskan untuk datang ke Manokwari bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi H Abdul Halim Iskandar.
Sejumlah istri duta besar dari negara sahabat yang semula berencana hadir dalam kegiatan W20 di Manokwari, memutuskan untuk tidak jadi datang dengan alasan yang kurang jelas.
“Istri duta besar Rusia, Belanda, dan Australia membatalkan kehadirannya dalam kegiatan W20 di Papua Barat dengan alasan yang tidak jelas, ironisnya itu dilakukan pada saat injuri time,” ujar Melkias dengan nada kecewa.
Perubahan jumlah peserta W20 yang hadir di Manokwari itu tak pelak membuat panitia lokal dan panitia pusat harus mengatur ulang berbagai rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
Ketua Komite W20 Tantri Dyah Kiranadewi menyebut beberapa undangan yang telah tersebar masih menunggu konfirmasi.
Tantri membenarkan ketidakhadiran sejumlah tamu dari kedutaan asing di Manokwari tanpa alasan yang jelas.
Padahal sejak sebulan lalu, katanya, sekitar lima hingga delapan kedutaan besar negara sahabat di Indonesia menyatakan bersedia hadir dalam kegiatan W20 di Manokwari, Papua Barat.
“Sampai hari ini undangan itu masih terus kami tunggu konfirmasi selanjutnya. Tadinya sudah ada informasi beberapa duta besar akan hadir ternyata mereka membatalkan, termasuk kedutaan Australia,” jelasnya.
Pihak Kemenlu Indonesia mengonfirmasi bahwa ketidakhadiran sejumlah perwakilan kedutaan asing itu di Manokwari terkait situasi dan kondisi saat ini di mana masih terjadi perang antara Rusia dengan Ukraina.
Hal itu membuat para duta besar negara-negara sahabat itu belum bisa melakukan kunjungan kerja maupun mengikuti kegiatan di berbagai daerah.
Beberapa tamu yang akan hadir dalam kegiatan W20 di Manokwari, di antaranya yaitu Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan para narasumber, termasuk 50 orang tamu dari Jakarta, dan panitia W20 tingkat nasional.(*)