Wamena, Jubi TV– Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Pegunungan menggelar pelatihan terkait pemanfaatan ekstrak buah merah sebagai bahan atau sesuatu yang yang bernilai ekonomis. Pelatihan digelar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, diikuti 20 orang perwakilan delapan kabupaten di wilayah Papua Pegunungan, pada Selasa (3/10/2023).
Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Pegunungan, Abisay Kogoya, mengatakan 20 orang peserta pelatihan adalah perwakilan dari 8 kabupaten, yakni Kabupaten Tolikara, Lanny Jaya, Mambramo Tengah, Yahukimo, Yalimo, Jayawijaya, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
“Buah merah merupakan hasil dari tempat ini. Selama ini minyak buah merah digunakan hanya untuk konsumsi. Namun yang kita inginkan mungkin bisa menjadi satu prodak yang bernilai ekonomis,” ujar Abisay Kogoya.
Dalam pelatihan ini, kata Kogoya, peserta diajarkan mengolah buah merah ini menjadi ekstrak minyak yang bisa diolah lagi menjadi produk lain seperti sabun dan beberapa produk lain yang punya nilai ekonomis.
Pihaknya menginginkan agar produk berbahan dasar buah merah bisa dikemas dalam kemasan yang menarik dan bisa diperjualbelikan di toko supaya masyarakat lebih mudah mendapatkannya.
“Selama ini kan hanya musiman saja banyak buah merah di pasar. Kalau habis musimnya, harus menunggu lagi beberapa bulan ke depan. Buah merah ini hanya bisa dipanen pada bulan November ke atas. Nanti ketika masuk bulan Januari-Februari sudah habis,” ujar Kogoya.
Dengan pelatihan ini ke depannya masyarakat bisa meningkatkan kualitas, ekstrak buah merah bisa tersimpan dalam kemasan kaleng atau botol, supaya lebih fleksibel penyimpanannya dan lebih higienis.
“Ini contoh kecil yang akan dilakukan di Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan. Buah merah merupakan hasil produksi dari masyarakat kami di sini, sehingga kami juga akan mendorong agar pengolahannya bagus dan memiliki brand sendiri,” katanya.
Kogoya menambahkan setelah ada pabrik pengolahan buah merah di Papua Pegunungan, tidak hanya akan menyerap banyak tenaga kerja, tapi juga akan mendorong masyarakat untuk menanam buah merah di lahan yang lebih luas.
“Setelah pelatihan ini kami tidak akan melepas 20 peserta ini. Tapi kami inginkan agar mereka menjadi satu kelompok usaha. Kalau dilepas berarti pengolahan buah merah ini tidak akan berhasil sehingga mereka harus dibina terus sampai ada satu terobosan baru yang bisa dilakukan dengan minyak buah merah,” tutupnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id dengan judul: Pemprov Papua Pegunungan gelar pelatihan ekstrak buah merah