Wamena, Jubi TV– Pada Rabu (13/3/2024) sore, terjadi penyerbuan massa ke Rumah Sakit Wamena dan terjadi penikaman terhadap salah satu pasien yang sedang dirawat, sehingga mengakibatkan pelayanan kesehatan di RSUD Wamena di Kabupaten Jayawijaya terhenti.
Dari keterangan Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, peristiwa itu berawal dari penikaman di Pasar Wouma. Korban atas nama Oben Wenda sejak Selasa (12/3/2024) malam sekitar pukul 22.00 WP mendatangi Pasar Wouma. Pada Rabu (13/3/2024) dini harinya, korban didatangi dua pelaku dalam keadaan dipengaruhi minuman beralkohol, sehingga terjadi keributan di antara ketiganya.
Korban diduga ditikam kedua pelaku di bagian belakang, sehingga korban Oben Wenda tersebut meninggal dunia dan selanjutnya jenazahnya dibawa ke RSUD Wamena oleh keluarga. “Setelah itu saksi yang bersama korban dengan 15 orang masyarakat mengejar kedua pelaku dengan membawa senjata tajam, lalu sabetan parang mengenai [salah satu] pelaku dan pelaku lainnya berhasil kabur dan melompat ke Kali Uwe, Wouma,” kata kapolres saat dikonfirmasi, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, salah satu pelaku yang terkena parang berhasil bersembunyi di salah satu rumah warga di seputaran Wouma. Keesokan harinya, warga menemukan pelaku ini dan kemudian melapor ke pos penjagaan Polres Jayawijaya. Pelaku ditemukan bersimbah darah namun masih dalam kondisi hidup, lalu dilarikan ke RSUD Wamena.
Saat itu, keluarga korban penikaman Oben Wenda bertepatan berada di kamar jenazah RSUD Wamena. Pihak keluarga kemudian mengetahui bahwa seorang pelaku ada di salah satu ruangan di RSUD Wamena, dan mereka melakukan penyisiran di sejumlah ruangan rumah sakit, lalu menemukan pelaku di IGD RSUD. Keluarga korban melakukan penikaman terhadap pelaku hingga meninggal dunia, dalam kondisi sedang dilakukan perawatan medis.
“Saat ini keadaan Rumah Sakit Wamena sudah beroperasi kembali. Di sekitar Wouma masyarakat dari Lanny Jaya direncanakan akan melakukan pemakaman korban, dan yang pasti antisipasi di sekitar lokasi telah dilakukan komunikasi dengan sejumlah tokoh agar tidak melebar,” katanya.
Dari kejadian itu, pelayanan kesehatan di RSUD Wamena sempat terhenti. Karena massa korban mencari pelaku yang dirawat di rumah sakit dengan menyisir setiap ruangan, sehingga membuat rasa trauma bagi pasien lain juga perawat yang bertugas.
“Petugas kesehatan kami dan juga pasien cukup trauma, karena massa ini sisir dari ruangan ke ruangan, dan menghancurkan fasilitas rumah sakit,” kata Direktur RSUD Wamena, Dokter Felly Sahureka.
Trauma juga dialami sejumlah pasien di IGD, ada yang memilih pulang namun bagi pasien yang membutuhkan perawatan intens, terpaksa dipindahkan ke ruang ICU.
Kamis (14/3/2024) pagi, Penjabat Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo melihat langsung kondisi IGD RSUD Wamena dan ruangan lainnya. Di ruangan IGD, kepolisian terpaksa menggunakan garis polisi di lokasi pelaku ini ditikam oleh keluarga korban. Namun setelah dilakukan koordinasi dengan sejumlah tokoh juga kepolisian, akhirnya garis polisi dilepas dan dilakukan pembersihan terhadap darah pelaku yang juga menjadi korban penikaman.
Sekitar pukul 11.30 WP, pelayanan di IGD Rumah Sakit Wamena kembali berjalan seperti biasanya, setelah Pj Bupati berkoordinasi dengan manajemen RSUD.
“Kita prihatin dan turut berduka atas kejadian ini, dan kita harapkan tidak boleh tidak terjadi lagi. Dan pelayanan di RSUD tetap dibuka seperti biasa,” kata Sumule Tumbo.
Pj Bupati juga mengajak seluruh masyarakat di Jayawijaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Ke depannya terkait pengamanan di objek vital seperti rumah sakit, akan menjadi perhatian pemerintah bersama kepolisian maupun TNI.
Wakapolres Jayawijaya, Kompol Muh. Nur Bakti mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan, dan mendukung agar operasional rumah sakit tetap berjalan seperti biasa.
“Mengenai pengamanan di RSUD nanti kita akan bicarakan lagi dengan pemerintah daerah, namun yang pasti tetap bekerja sesuai tupoksi masing-masing,” katanya.
Pj Bupati Jayawijaya didampingi wakapolres sempat melakukan diskusi dengan sejumlah tenaga kesehatan rumah sakit. Dari penyampaian petugas kesehatan, hampir seluruhnya meminta perlindungan dan kepastian keamanan di area RSUD. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id