Wamena, Jubi TV– Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya berhasil menertibkan aktivitas perjudian jenis “Judi Berdiri” atau Juber yang marak terjadi di area Terminal Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada Senin (9/9/2024) sore. Aksi penertiban sempat diwarnai perlawanan dari para pelaku judi.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo, mengatakan bahwa saat penertiban dilakukan, para pemain judi dan bandar Juber melawan dengan melempari personel polisi menggunakan batu dan ketapel.
“Kami menerima laporan dari masyarakat yang resah karena area terminal sering dijadikan tempat perjudian, sehingga mengganggu aktivitas jual beli di Pasar Jibama. Kami langsung melakukan penertiban,” ujar AKBP Heri.
Berdasarkan laporan warga, personel Polres Jayawijaya bersama Polsek Wamena Kota, yang dipimpin Kabag Ops dan Kapolsek Hom-hom, awalnya memberikan imbauan secara persuasif agar aktivitas perjudian dihentikan.
Namun, imbauan tersebut diabaikan oleh para pelaku, sehingga tindakan tegas dilakukan untuk membubarkan paksa kegiatan judi tersebut.
“Tindakan tegas kami hadapi dengan perlawanan, di mana pelaku menyerang petugas. Namun, massa berhasil kami redam dan situasi di Pasar Jibama kembali kondusif. Tidak ada korban dalam insiden tersebut, dan kami akan terus melakukan patroli untuk mencegah aktivitas perjudian kembali terjadi,” tegas Kapolres.
AKBP Heri menjelaskan bahwa aktivitas Juber di Pasar Jibama melibatkan permainan dadu dan tebak angka, serta permainan roda putar (Rollet), yang berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Ketua retribusi Pasar Jibama, Markisa Kogoya, mengungkapkan bahwa aktivitas Juber di area terminal pasar mulai marak sejak Juni 2024. Ia dan para pemimpin setempat sudah berulang kali meminta para bandar untuk menghentikan aktivitas judi, namun mereka tidak diindahkan.
“Mereka bahkan marah kepada kami, dan aktivitas judi sering diiringi konsumsi alkohol, menyebabkan keributan di pasar,” ujar Kogoya.
Kogoya bersyukur karena pihak kepolisian akhirnya turun tangan menertibkan perjudian tersebut. “Saya berharap kepolisian terus melakukan patroli agar para bandar tidak kembali membuka perjudian di wilayah ini,” harapnya.
Ia juga khawatir bahwa jika perjudian terus berlangsung, keributan bisa semakin parah hingga menyebabkan pertikaian yang berbahaya, terutama karena pelaku judi sering kali mengkonsumsi alkohol selama bermain. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id