Wamena, Jubi TV– Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan bakal merehabilitasi jaringan air bersih di Kota Wamena pada tahun 2024 ini. Debit air bersih yang masuk Kota Wamena sebelumnya hanya 12 liter per detik, akan dinaikkan menjadi150 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pemukiman warga dan pusat perkantoran di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Hal tersebut disampaikan Pejabat atau Pj Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo, saat rapat koordinasi (rakor) bersama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Papua, Dinas PUPR Provinsi Papua, dan Direktur PDAM Wamena pada ada Kamis (18/1/2023) di Wamena.
Pj Bupati Jayawijaya mengatakan rakor tersebut bertujuan untuk menyatukan persepsi terkait langkah strategis untuk mendorong percepatan penyediaan layanan air bersih di Kota Wamena.
“PDAM di Kabupaten Jayawijaya tidak sudah tidak beroperasi sejak 2016. Penyebabnya antara lain jaringan pipa di bawah tanah putus yang sebabkan tanah longsor, sehingga distribusi air bersih dari Napua I dan Napua II terputus,” katanya.
Menurutnya, debit air bersih yang masuk Kota Wamena saat ini hanya 12 liter per detik, dinilai sangat kecil. Kondisi itu juga disebabkan karena terjadi kerusakan lingkungan dan pipa air mengalami kerusakan, maka pengoperasian intake di Napua I dan Napua II perlu direhabilitasi.
“Kita bersyukur intake yang dibangun Balai Wilayah Sungai Papua Merauke di daerah Welesi berkapasitas cukup besar. Kita harapkan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bersama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Balai bisa memanfaatkan sumber air yang sudah dibangun dengan kapasitas yang cukup besar yakni 150 liter per detik yang akan didistribusi ke kota,” ujar Tumbo.
Kapasitas air dari Welesi, lanjut Tumbo, sangat besar maka perlu ada kerja sama antara PemKab Jayawijaya dan Pemprov Papua Pegunungan untuk mengoptimalkan layanan air bersih di Kota Wamena.
“Kita harapkan tahun ini 80 persen masyarakat di kota sudah bisa menikmati air bersih. Dalam rakor hari ini kita mendapatkan gambaran beberapa jenis pekerjaan yang diprioritaskan, antara lain terkait pembangunan instalasi dan pengelolaan jaringan air yang akan dilakukan secepatnya,” kata Tumbo.
Tumbo juga minta agar Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Provinsi Papua yang melayani daerah otonomi baru bisa mempercepat pembangunan jaringan air bersih Kota Wamena.
“Informasi yang kita dapatkan dari Direktur PDAM dalam rapat tadi bahwa saat ini sedang dalam proses lelang, kemudiaan ada distribusi pemasangan pipa 16 inci yang dibutuhkan, setelah itu baru bisa dilakukan pemasangan sambungan, baik ke rumah warga maupun ke kantor-kantor,” katanya.
Tumbo mengatakan berdasar informasi yang dia peroleh dari Kepala Bappeda Jayawijaya, Pemkab Jayawijaya sudah membayar pembebasan lahan warga seluas 10 ribu meter persegi.
Terkait anggaran, Tumbo mengatakan sudah disiapkan dan akan disinergikan dengan semua instansi yang terlibat, baik pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, dan Pemkab Jayawijaya, maupun PDAM.
“Kita berharap tahun ini masyarakat Kota Wamena bisa menikmati air bersih. Ini komitmen dan prioritas pemerintah daerah untuk memenuhi layanan dasar, sebab air bersih adalah kebutuhan utama dan terutama,” katanya.
“Kita akan prioritaskan pendanaannya dari APBD Jayawijaya. Anggaran ini harus mengikuti prioritas layanan dasar masyarakat. Kita komitmen bersama, pengawasan bersama, dan pastikan outputnya masyarakat bisa menikmati,” pungkas Sumule Tumbo. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id