Waropen, Jubi TV– Diperkirakan sekitar 10 ribu orang mengikuti Sidang Sinode XVIII Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, di Kabupaten Waropen, Papua pada 18-24 Juli 2022. Seremoni pembukaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua, berlangsung di Pantai Wisata Sarfambai, Kampung Waren, Distrik Waropen Bawah, Senin (18/07/2022) malam.
Pembukaan ditandai pemukulan tifa oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua periode 2017-2022, Pdt.Andrikus Mofu.
Pembukaan diwarnai tarian kolosal, yang menceritakan perjalanan pekabaran Injil di Tanah Papua, hubungan antar alam dan manusia, hingga pesta kembang api.
Sekretaris Panitia, Orinus Reri mengatakan awalnya jumlah peserta diperkirakan sebanyak 5.000 orang. Akan tetapi jumlah orang yang hadir diperkirakan mencapai 10 ribu orang.
Jumlah itu terdiri dari 7.000 ribu peserta utama, tim peninjau, rombongan pejabat utama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Papua, perwakilan gereja-gereja mitra, pengunjung dan simpatisan.
Sedangkan 3.000 orang lainnya merupakan warga Kabupaten Waropen, yang turut memeriahkan sidang sinode ini.
“Selama pelaksanaan sidang, ada berbagai agenda yang akan dilaksanakan. Di antaranya, sidang-sidang, ibadah di gereja, ibadah KKR di lokasi terbuka, pameran, hiburan hingga penutupan sidang,” kata Orenus Reri saat pembukaan sidang sinode.
Ia mengingatkan, agar pelaksanaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua ini, bersih dari politik praktis dan politik uang, dalam proses pencalonan dan pemilihan ketua Sinode.
“Jangan ada politik praktis dan politik uang. Tetap menjaga kesatuan dan keutuhan GKI di Tanah Papua, di tengah maraknya pembentukan daerah otonomi baru di Tanah Papua,” ujarnya.
Sidang sinode ini menelan anggaran sebesar Rp 83 miliiar. Anggaran itu berasal dari dana hibah Pemkab Waropen senilai Rp 60 miliar, Badan Pengurus AM Sinode, sumbangan dari berbagai pemerintah kabupaten/kota di Papua Barat, dan usaha dana yang dilakukan.
Anggaran puluhan miliar itu digunakan mereklamasi pantai lokasi pembukaan dan penutupan nantinya, pembangunan panggung dan perlengkapan lainnya.
Pembenahan gereja yang akan dijadikan tempat sidang dan ibadah, pembangunan Kantor Klasis Waropen, dan akomodasi.
“Selain itu ada sumbangan bahan makanan dan akomodasi dari berbagai pihak, di antaranya Kapolri, Kadensus 88, Menteri Sosial, Pemkab Biak Numfor, Pemkab Nabire, Pemkab Kabupaten Kepulauan Yapen, Kapolda Papua, dan berbagai pihak lainnya,” kata Orinus Reri.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu mengatakan ada 27 ketetapan amanat Sidang Sinode XVII GKI di Tanah Papua, di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat lima tahun silam. Di dalamnya ada amanat pelayanan.
Katanya, dengan doa dan keyakinan kepada Tuhan, sejak sidang XVII Negeri Para Raja, Waisai, Raja Ampat hingga ke Negeri Sejuta Bakau Waropen, GKI berjalan sangat baik dan aman.
“Kita mampu membawa perahu GKI selama lima tahun ini bersama pengurus periode 2017-2022. Kita telah komitmen bersama membangun hal hal penting bagi gereja,” kata Pdt. Andrikus Mofu.
Ia berharap pada sidang kali ini tidak ada lagi pikiran saling curiga, menghambat satu sama lainnya. Akan tetapi menyatukan pikiran dan tujuan.
Pembukaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah di Papua dan Papua Barat, beberapa bupati/wakil bupati di Papua dan Papua Barat, dan dedominasi gereja di Papua. (*)
Berita ini sudah diterbitkan di Jubi.id dengan Judul: Sekitar 10 Ribu Orang hadiri Sidang Sinode XVIII GKI Tanah Papua