Sentani, Jubi TV– Memasuki tahun ajaran baru 2024, SMP Negeri 1 Sentani di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura diserbu calon siswa baru. Pendaftaran siswa baru dibuka 1-3 Juli 2024 dan para calon siswa yang umumnya mendaftar didampingi orang tua mereka rela antre berjam-jam.
Untuk mendapatkan nomor antrean pengambilan formulir saja, orang tua atau wali siswa sudah datang mengantre sejak pukul 3 pagi. Padahal pelayanan formulir pendaftaran baru akan dibuka pukul 7 pagi.
Orang tua calon siswa, Maria Imbiri, 38 tahun, yang ditemui di sekolah itu mengaku sudah mengantre sejak pukul setengah lima pagi. Ia mengatakan waktu datang sudah ada orang tua hadir lebih awal pada pukul 3 pagi. Itu mereka lakukan hanya untuk mengambil formulir pendaftaran, karena kuota siswa yang akan diterima hanya 300 orang.
“Ambil nomor antrean lebih awal agar anak kami bisa langsung masuk untuk ikut tes baca, tulis, dan hitung. Setelah mengikuti tes, baru bisa dapat formulir pendaftaran,” ujar Maria di halaman SMP Negeri 1 Sentani, Selasa (2/7/2024).
Maria mengatakan lebih memilih SMP Negeri 1 Sentani untuk anaknya karena jarak dari rumahnya di Ifar Gunung ke SMPN 1 Sentani tergolong dekat. Selain itu, katanya, SMP N 1 Sentani termasuk sekolah yang mutu dan kualitas pendidikannya sangat baik di Kabupaten Jayapura.
Dia berharap agar proses pendaftaran dan tes yang diikuti anaknya berbuah baik, anaknya bisa diterima untuk melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Sentani.
“Ini hari kedua kami datang pagi-pagi buta dan mendapat nomor antrean 95, karena kuota yang tersedia di hari kedua hanya 100 formulir dan hari pertama 200 furmulir,” ujarnya.
Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri 1 Sentani Ratna Irviyanti mengatakan, kuota formulir sesuai dengan brosur pendaftaran yang ditetapkan adalah 300 formulir dan sampai hari kedua sudah ada 425 calon siswa yang mendaftar.
“Hari pertama tes 200 kuota formulir pendaftaran dan hari kedua ini seharusnya hanya 100 formulir pendaftaran, tetapi sudah melebihi dari target yang ditetapkan, kami pihak panitia dan sekolah tidak bisa berbuat apa-apa atas desakan orang tua wali murid,” ujarnya.
Terkait kuota yang melebihi batas target, Ratna menjelaskan hasil tes yang dilaksanakan pada Selasa (2/7/2024) itu akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura yang akan menetapkan hasil dan jumlah peserta tes yang melebihi kuota.
“Kita punya pengalaman yang lalu ketika mengumumkan hasil tes pendaftaran murid baru, papan pengumuman, bangku, dan meja di sekolah ini dibakar oleh masyarakat yang tidak puas dengan hasil yang kami sampaikan. Oleh sebab itu, nanti hasilnya disampaikan oleh Dinas Pendidikan,” katanya.
Kepala SMPN 1 Sentani Haryati Sokoy menjelaskan kuota 300 siswa yang ditetapkan sudah sesuai dengan ruang kelas yang akan ditempati.
Menurutnya, 425 orang calon siswa yang mendaftar, setelah mengikuti tes baca, tulis, dan hitung selama dua hari, selanjutnya seluruh data dan dokumen administrasinya akan diverifikasi ulang untuk memastikan setiap siswa baru yang akan diterima sesuai kuota yang ditetapkan.
“Verifikasi dokumen administrasi meliputi zonasi atau lingkungan sekolah asal, jalur prestasi, dan afirmasi bagi orang tua yang tidak mampu, serta surat pindah tugas orang tua,” kata Sokoy di kantornya.
Ia mengatakan ruangan yang tersedia untuk kelas VII saat ini ada 9 ruangan. Dari target 300 siswa yang masuk nantinya di setiap ruangan ada 32 siswa dan ada kelas yang terpaksa menampung sampai 34 siswa.
Ia memastikan, dengan jumlah pendaftar 425 orang akan ada 125 anak yang tidak diterima di SMPN 1 Sentani.
“Hal ini sudah kami koordinasikan langsung dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, karena masih ada sekolah lain juga yang sedang dalam persiapan penerimaan murid baru,” ujarnya.
Sebagai kepala sekolah, kata Sokoy, ia mengapresiasi antusias masyarakat yang begitu luar biasa. Hanya saja kuota yang ditetapkan sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
“Yang di luar zonasi sekolah ini sudah pasti akan gugur dengan sendirinya,” katanya.
Terkait antusiasnya calon siswa dan orang tua mereka mendaftar ke SMPN 1 Sentani, Sokoy menyimpulkan, selain mutu dan kualitas, serta zonasi lingkungan sekolah, ada fasilitas drum band sekolah yang menarik hati anak-anak untuk mendaftar di sekolah tersebut. Karena satu-satunya SMP yang menerapkan kegiatan ekstrakurikuler drum band di Kabupaten Jayapura hanya SMP Negeri 1 Sentani.
“Rata-rata penerimaan setiap tahun sesuai kuotanya 300 orang, bahkan dari tiga tahun sebelumnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, SMPN 1 Sentani memiliki 70 tenaga pengajar, di antaranya guru ASN 61 orang dan guru honor sekolah 9 orang. Sedangkan guru yang sudah memiliki sertifikasi sebanyak 53 orang. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id