“Peraturan khusus yang dijanjikan untuk pasar Mama-mama belum jelas. Pengelolaan pasar Mama-mama pun belum jelas, belum ada pembayaran tanah adat. Tidak ada kejelasan untuk Mama-mama di tengah kota,”
Jayapura, Jubi TV– Sekretaris Solidaritas Pedagang Asli Papua, Natan Tebai menilai Pemerintah Kota Jayapura tidak serius memberdayakan pedagang asli Papua, khususnya mereka yang berjualan di Pasar Mama-mama. Hingga kini, pengelolaan Pasar Mama-mama Papua tidak jelas.
Hal itu dinyatakan Natan Tebai di Kota Jayapura, Kamis (15/5/2022). “Wali Kota Jayapura dan Wakil Wali Kota Jayapura telah melakukan banyak hal di luar pemberdayaan dan keberpihakan terhadap Mama-mama Papua. Padahal mereka telah menyampaikan janji dalam pertemuan bersama Mama-mama Papua,” kata Tebai.
Tebai mengatakan Pemerintah Kota Jayapura belum menuntaskan proses hibah Pasar Mama-mama Papua dari Kementerian BUMN kepada Pemerintah Kota Jayapura. Hal itu antara lain disebabkan belum adanya aturan khusus tentang pemanfaatan Pasar Mama-mama Papua bagi pedagang asli Papua.
“Peraturan khusus yang dijanjikan untuk pasar Mama-mama belum jelas. Pengelolaan pasar Mama-mama pun belum jelas, belum ada pembayaran tanah adat. Tidak ada kejelasan untuk Mama-mama di tengah kota,” katanya.
Tebai mengatakan pihaknya menolak klaim Pasar Mama-mama yang mengatasnamakan Pemerintah Kota Jayapura ataupun Kementerian BUMN.
“Pasar Mama-mama bukan perjuangan Pemerintah Kota Jayapura, melainkan milik Mama-mama sendiri. Kami akan gugat apabila pada kemudian hari terjadi deal antara Kementerian BUMN dan Pemerintah Kota Jayapura,” kata Tebai.
Ketua Solpap, Frenky Warer mengatakan konsolidasi dan pemberdayaan bagi pedagang asli Papua, baik dari kampung hingga perkotaan, harus ditinjau ulang. Hal itu demi memastikan mereka dapat menyalurkan hasil buminya tepat sasaran dan dapat menarik konsumen.
“Konsolidasi dan pemberdayaan dari kampung ke kota itu penting, karena pedagang asli Papua tidak hanya di pusat kota. Mereka juga ada di pinggiran kota. [Pemberdayaan itu penting] agar hasil bumi mereka juga bisa mendapatkan tempat yang layak,” katanya.
Warer mengatakan pihaknya telah melakukan pembinaan serta konsolidasi pedagang asli Papua yang berada di pinggiran kota. Pembinaan serta konsolidasi itu bertujuan memperjuangkan hak-hak dasar dalam aspek ekonomi Orang Asli Papua.
“Kami pernah melakukan pembinaan kepada di Pasar Mama-mama, dengan melibatkan pedagang asli Papua. Seperti pelatihan manajemen keuangan, praktik bernegosiasi, penampilan pedagang, menata keuangan dengan baik,” katanya.(*)
Artikel ini sudah diterbitkan di Jubi.id dengan judul: Solpap: Pemkot Jayapura tidak serius memberdayakan Pedagang Asli Papua