Sentani, Jubi TV– Musim mudik Idulfitri 2024, Bandara Sentani Jayapura dipadati penumpang. Lonjakan penumpang terjadi pada H-4 lebaran, 6 April 2024, yang mencapai 6.379 orang dibanding tiga hari sebelumnya, 3-5 April 2024 yang mencapai kisaran 4.000-5.000-an orang.
Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua Surya Eka menuturkan puncak arus mudik Idulfitri di Bandara Sentani terjadi pada H-4 lebaran, Sabtu, (6/4/2024). Jumlah penumpang yang berangkat lebih tinggi 273 orang dibanding jumlah penumpang yang datang.
“Jumlah penumpang di Bandara Sentani naik 27 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 6.379 orang dari 5.033 pada periode mudik tahun lalu. Rinciannya, ada 3.053 penumpang yang datang dan 3.326 penumpang yang berangkat dari Bandara Sentani,” ujarnya.
Meskipun ada kenaikan, kata Surya Eka, tidak ada penambahan penerbangan dari maskapai di Bandara Sentani.
Terkait jumlah penerbangan, pada H-4 lebaran mengalami penurunan -13% atau 126 penerbangan dibanding tahun lalu yang mencapai 145 penerbangan. Sedangkan untuk kargo di Bandara Sentani mengalami kenaikan 34% atau melayani 421.053 kg dibanding tahun lalu sebanyak 313.881 kg.
Selama periode posko lebaran, pada 3-6 April 2024, PT Angkasa Pura I Bandara Sentani mencatat jumlah penumpang mencapai 21.314 orang. Jumlah itu meningkat 11 persen jika dibandingkan 2023 yang melayani 19.221 penumpang.
“Sementara untuk pergerakan pesawat tumbuh 10%, yakni 496 pesawat dibanding periode tahun lalu sejumlah 452 pesawat. Sedangkan untuk kargo tumbuh 38% yakni 1.444.592 kg dibanding periode tahun lalu sejumlah 1.050.585 kg,” ujarnya
Surya Eka menambahkan rute terbanyak untuk penerbangan di luar Tanah Papua adalah Jakarta dan Makassar.
Ditemui Jubi di Bandara Sentani pada Sabtu (6/4/2024), pemudik rute Jayapura-Makassar Kaharuddin mengatakan sejak 2016 ia baru dua kali mudik ke kampung halamannya, Bulukumba, Sulawesi Selatan. “Saya di Jayapura kurang lebih sembilan tahun, saya mudik baru kedua kalinya,” ujarnya.
Kaharuddin menuturkan ia sudah memesan tiket sebulan yang lalu dengan harga Rp3.012.000. “Tiketnya mahal, tapi masih terjangkau,” katanya.
Penumpang lainnya, rute Jayapura-Surabaya, Agung Yudi yang baru lima bulan berdinas di Jayapura mengeluhkan harga tiket yang lumayan tinggi.
Ia mengatakan sudah lima bulan berdinas di Papua dan tujuannya ke Surabaya dari Jayapura. Kebetulan selain ada acara keluarga ia juga ada kegiatan kedinasan. Ia mudik dengan niat untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan menjenguk orang tua di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
“Cuma untuk tiket ini cukup lumayan nih, Rp4.500.000. Apalagi kalau belinya dadakan bisa lebih naik lagi tiketnya,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa mengantisipasi kenaikan harga tiket, terutama untuk para pemudik, agar disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id