Jadi pemerintah musti mengambil langkah bukan hanya memastikan ketersediaan barang tetapi juga stabilisasi Harga
Jubi TV-Menjelang Bulan Suci Ramadhan, sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Manokwari Papua Barat merangkak naik.
Sebut saja Minyak Goreng hingga Rica yang mengalami kenaikan harga secara signifikan dalam satu pekan terakhir.
Muhammad Rasul, Pedagang Cotto Makassar yang ditemui menyebut kenaikan harga bahan pokok menjelang Bulan Ramadhan ini naik cukup signifikan.
“Sangat terasa kenaikan harga bahan pokok di Pasar Wosi Manokwari dalam satu pekan terakhir ini” kata Muhammad Rasul ditemui di Jalan Taman Ria Manokwari
Yang paling terasa kata Dia, harga Minyak Goreng yang melambung dalam satu pekan ” Minggu kemarin saya beli Minyak Goreng 5 Liter dengan harga Rp103 ribu, tadi saya beli dengan Harga 150 ribu untuk jenis Minyak jenis Senia” kata Pria yang akrab di sapa Bang Rasul.
Untuk minyak goreng Curah dalam kemasan 2 Liter, katanya lagi mencapai Rp50 ribu.
Begitu juga harga bahan pokok lainya, seperti Rica di Pasar Wosi pekan kemarin per kilogram masih dapat Rp 40 namun saat mengalami kenaikan hingga 70 ribu per kilogram.
“Bagaimana kita mendapat keuntungan dari usaha bisnis kuliner kalau harga terus naik, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan” tuturnya.
Terkait dengan Harga Daging di Pasar Daging Wosi Manokwari, ktanya hingga saat ini masih stabil dengan harga Rp140 per kilo.
Dia meminta agar ada intervensi Pemerintah Daerah dalam menstabilkan harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan. ” Jadi pemerintah musti mengambil langkah bukan hanya memastikan ketersediaan barang tetapi juga stabilisasi Harga” tuturnya.
Terpisah, Suima pedagang di Pasar Wosi mengaku, harga bahan pokok memang mengalami kenaikan signifikan jelang Bulan Suci Ramadhan.
Terutama Minyak Goreng yang sulit didapatkan dari Distributor yang ada di Manokwari. ” Kita sulit mendapat Minyak Goreng dari Distributor” kata katanya.
Padahal, untuk harga minyak goreng normalnya Rp 20 ribu per liter, sementara untuk kemasan 5 liter hanya Rp 90 hingga 100 ribu.
Dia mempertanyakan kebijakan Pemerintah menyediakan Minyak Goreng Subsidi di Manokwari ” katanya Pemerintah sediakan Minyak Goreng Subsidi, mana ini saja sulit kita dapat makanya kalau kita dapat Harganya tetap kita naikan” tuturnya.
Anggota DPRD Papua Barat, Xaverius Kameubun terpisah menanggapi kenaikan harga bahan pokok terutama Minyak Gorengbdi Manokwari mengaku heran dengan kinerja Pemerintah melalui Satgas Pangan yang sudah terbentuk.
“Satgas Pangan itu kerjanya apa, pantau barang atau bagaimana, turun di lapangan terus laporkan ke Media bahwa stok aman padahal kenyataan pedagang maupun pembeli mengeluh soal susahnya mendapat Minyak goreng dan tingginya harga minyak goreng” kata Kameubun dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Xaverius meminta agar Pemerintah terutama satgas yang sudah terbentuk benar-benar bekerja aktif memantau barang maupun memastikan harga yang stabil.
“Kita berharap Satgas ini berperan aktif apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan ini kan pasti harga kebutuhan pokok semakin melambung, jangan biarkan Masyarakat ini menderita sepanjang saat. Sudah diterpa Pandemi covid lalu ditambah kenaikan harga” ucapnya.
Menanggapi keluhan Pedagang soal melambungnya Harga Minyak Goreng jelang Bulan Suci Ramadhan, Satgas Pangan Polda mengakui saat ini masih terdapat kekosongan Stok khusus minyak Goreng Subsidi
Ketua Tim Satgas Pangan Polda Papua Barat, Kombes Pol. Romylus Tamtelehitu menerangkan, Berdasarkan pantauan langsung satgas Pangan Polda bersama TPID dan Kadis Perindag Propinsi Papua Barat maka sampai saat ini stok minyak goreng masih aman di Papua Barat, khususnya menjelang bulan Ramadhan.
“Beberapa distributor sudah mengirimkan PO ke produsen di Surabaya maupun Jakarta untuk meminta pengiriman minyak goreng sawit kemasan premium dan sederhana.” kata Romylus Tamtelahitu Kamis (31/3-2022)
Menurut dia, Khusus minyak goreng curah subsidi dari pemerintah sampai saat ini memang belum ada di Papua Barat dan sudah dikomunikasikan oleh satgas pangan polda Papua Barat ke produsen nya langsung
“Smart Tbk Sinar Mas yang ditugaskan oleh pemerintah untuk memproduksi minyak goreng curah subsidi di wilayah Papua Barat dalam bentuk jerigen 16 liter dengan harga Rp 10,127 kg atau Rp 9,114/liter.” tutur Romylus
Sedangkan distributor minyak goreng curah di Papua Barat adalah PT Mariat Utama dan satgas pangan Polda sudah bincang langsung untuk berkoordinasi terkait pendistribusian minyak goreng curah ke beberapa titik di Papua Barat.
“Masyarakat tidak usah khawatir bahwa untuk bahan pokok di Papua Barat masih aman menjelang bulan Ramadhan.
Tugas kami satgas pangan polda menjamin pangan aman di semua wilayah Papua Barat.” bebernya
Mengenai harga lanjut Romylus, untuk Harga minyak goreng sawit kemasan Premium dan sederhana itu dijual dengan harga keekonomian atau ikut mekanisme pasar
“Jumlahnya melimpah saat ini di retail, pasar modern, toko pengecer dan pasar tradisional dan cukup untuk stok jelang bulan Ramadhan” tuturnya
Sedangkan minyak goreng curah yang diatur HET nya adalah Rp 14,000 / liter atau 15,500/kg adalah minyak goreng subsidi.
“Nah memang saat ini di Papua Barat belum ada karena baru mau didatangkan Bulan April ini.” ucapnya
Perlu diketahui masyarakat bahwa sejak tahun 2021 memang minyak goreng curah sendiri sudah tidak dijual lagi di Papua Barat, hal ini disebabkan beberapa faktor, pertama konsumen Papua Barat lebih suka migor kemasan karna ada brand atau labelnya. kemudian kedua, evalusi tahun lalu saat MGC dijual ke pasaran maka harganya tidak begitu jauh ketimbang migor kemasan sehingga konsumen lebih memilih beli migor kemasan.
“Selain itu Produsen dan distributor sudah tidak lagi menjual migor karena dari kalkulasi untung-rugi mereka lebih merugi jual MGC ketimbang jual migor kemasan” ujar Dirreskrimsus Polda
“Nah berbeda dengan tahun lalu maka tahun ini minyak goreng curah wajib tersedia di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Papua Barat.” unngkapnya sembari menyebut, Itu sebab tahun 2022 ini sudah ada produsen yang siap mengirim MGC ke Papua barat sesuai.(*)