Jayapura, Jubi TV– Situasi pelik masih menghinggapi kontingen Papua di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Provinsi Papua yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional – PON XXI di Aceh dan Sumatra Utara, tahun ini. Progres kesiapan Kontingen Papua masih jalan di tempat karena belum ada dukungan anggaran menuju PON XXI yang hanya tersisa 92 hari.
Belum lama ini, Komisi III DPR Papua juga telah melaksanakan rapat kerja (Raker) bersama KONI Papua membahas aset dan dukungan kepada kontingen PON. Pada Raker tersebut terungkap belum adanya penjelasan terkait berapa alokasi anggaran yang akan disiapkan untuk kontingen PON Papua.
“Karena isu ini telah mendapat perhatian yang cukup luas dari masyarakat,” kata Ketua Komisi III DPR Papua, Benyamin Arisoy, dinukil dari siaran pers Humas KONI Papua.
Usai Raker tersebut, Komisi III akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Komisi V untuk rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan KONI.
Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu mengapresiasi pihak DPR Papua yang turut memberikan perhatian kepada para atlet dan kontingen Papua. Dia berharap bisa segera mendapatkan kepastian dukungan anggaran untuk mempersiapkan kontingen menuju PON XXI.
Dia mengingatkan, kontribusi masing-masing kontingen Provinsi harus sudah dibayarkan pada bulan Juni ini untuk keperluan akomodasi, konsumsi dan transportasi. Jika tidak dibayarkan, maka kontingen Papua tidak bisa ikut serta pada PON XXI.
Karena itu, George Weyasu mewakili KONI Papua berharap ada kabar baik yang akan menghampiri mereka di pekan depan.
“Belum ada, kita tunggu minggu depan ya,” jawaban singkat dari Sekretaris Umum KONI Papua kepada awak Jubi pada Jumat (7/6/2024).
Cabor tetap berlatih sambil menanti
Sejumlah cabang olahraga (cabor) masih menanti, penuh harap dan cemas tentang nasib mereka di sisa waktu yang makin sempit. Namun ada beberapa cabor yang tetap menjalankan latihan seperti biasa.
Dari lapangan hijau, tim sepak bola putra Papua tetap berlatih dan melakukan seleksi akhir untuk menjaring 25 pemain yang akan mengisi skuad PON untuk ditempa pada pemusatan latihan (TC) berjalan.
Asisten pelatih tim sepak bola putra Papua, Moses Banggo mengatakan tak banyak yang bisa dilakukan oleh timnya selain tetap menjalankan program meskipun masih menunggu dukungan dari KONI maupun pemerintah. Mereka masih tetap optimistis.
“Kami sudah melakukan evaluasi serta menyeleksi beberapa pemain dari Liga 3 dan turnamen Waena Cup, walau dalam kondisi minim dukungan pemerintah. Hasil evaluasi dan seleksi itu kami sudah putuskan hanya memanggil 25 pemain yang mengikuti TC berjalan,” kata Moses kepada Jubi, Jumat (7/6/2024).
“Pasca seleksi dan evaluasi kami telah kembali memulai persiapan mulai 3 Juni kemarin. Persiapan dilakukan seperti biasa di lapangan PLTD Waena setiap pagi, meskipun seluruh pemain belum tertampung, namun semangat mereka luar biasa. Program kami tetap berjalan sesuai target,” sambungnya.
Moses mengungkapkan, sampai saat ini belum mendapatkan kabar perihal dukungan pemerintah terhadap KONI untuk pelaksanaan TC terpusat jelang keikutsertaan di PON.
“Sejauh ini belum ada kabar. Besar harapan kami agar segera ada perhatian dari KONI serta pemerintah agar kami dapat melakukan TC terpusat segera. Karena itu sangat penting untuk kami tim pelatih dapat mengukur serta mengontrol progres tiap pemain maupun secara tim,” ujarnya.
Sementara tim dayung yang merupakan pendulang medali bagi kontingen Papua juga masih melakukan persiapan apa adanya. Atlet mereka masih berlatih secara mandiri, belum ada TC terpusat untuk menampung atlet dan menjamin nutrisi serta gizi para atlet.
“Terkait kondisi seperti ini, kami hanya bisa menunggu. Sejauh ini tim dayung tetap berlatih dan sambil menunggu dukungan dari Pemerintah maupun KONI dengan hanya sisa waktu 92 hari,” kata pelatih tim dayung Papua, Vines Kambay.
Vines menyatakan, tim dayung Papua tetap optimistis akan berjuang semaksimal mungkin demi membawa harum nama Papua di PON XXI.
“Kami tim dayung sudah siap bertarung demi Tanah Papua,” ujarnya.
Pemprov Papua harus kasih kepastian
Pemerintah Provinsi Papua belum lama ini telah memberikan respons perihal dukungan anggaran kepada kontingen Papua melalui Asisten I Bidang Pemerintahan, Yohanes Walilo.
Katanya, Pemerintah Papua akan memberikan dukungan, namun akan disesuaikan pada kemampuan anggaran yang terbatas.
“Sekarang kita mau dukung untuk PON, tetapi ada juga mau bayar tuntutan pegawai kita. Kita harus pilih mana, itu menjadi pertimbangan kita. Kami sudah sampaikan ke KONI, Pemprov mungkin akan siapkan dana sesuai kemampuan kita. Jadi berapapun yang dikasih, KONI menyesuaikan,” katanya.
Respons itu belum menjawab keprihatinan kontingen Papua yang telah meloloskan 45 cabang olahraga ke PON XXI lewat babak kualifikasi atau Pra-PON yang digelar tahun 2023 lalu. KONI Papua membutuhkan anggaran berkisar Rp 200 miliar lebih untuk kebutuhan kontingen. KONI sendiri terpaksa harus memangkas kuota 402 atlet menjadi 274 atlet karena mempertimbangkan kondisi finansial.
Ketua DPR Papua, Jhonny Banua Rouw baru-baru ini juga menyatakan keprihatinannya kalau seandainya kontingen Papua tak jadi ikut serta ke PON XXI.
Dia menegaskan, keikusertaan kontingen Papua pada ajang PON XXI juga menyangkut harga diri Papua. Apalagi, mereka baru saja sukses menjadi tuan rumah iven tersebut tahun 2021 lalu.
“Prinsipnya kita mendukung supaya semua atlet kita bisa ikut PON Aceh dan Sumut. Masak habis PON di Papua, di sana kami tidak ikut. Ini juga soal harga diri Papua,” ucapnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id