Kita hanya diajarkan bagaimana Mendistribusikan Minyak, UU Migas itu jelas jika mengarah pada Pidana maka ranahnya teman-teman aparat penegak hukum
Jubi TV-Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah sopir angkut antara Kampung di Manokwari, Senin awal pekan kemarin memprotes dugaan kelangkaan Bahan Bakar Minyak BBM jenis Solar Subsidi yang kerap habis di SPBU mendapat respons dari Pertamina.
Wacana berkembang bahwa terjadi kelangkaan akibat dari dugaan Penimbunan yang dilakukan para pelaku yang memodifikasi Tangki saat pengisian BBM.
Edi Mangun Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial &Trading Regional Papua Maluku menegaskan, Pegawai Pertamina sejak diterima hingga Pensiun tidak diajarkan melakukan menyidik dan melidik
“Kita hanya diajarkan bagaimana Mendistribusikan Minyak, UU Migas itu jelas jika mengarah pada Pidana maka itu ranahnya teman-teman aparat penegak hukum” Jelas Edy Mangun di Manokwari Jumat (25/3-2022).
Sementara diketahui bahwa tangki modifikasi merupakan perbuatan mencuri yang sudah mengarah ke Pidana. “Kemarin di panggil oleh DPRD, sudah bagus kami juga di undang. DPR sedikit berpendapat bahwa mengembalikan hal itu ke Pertamina” kata Edy.
Dia meminta Media Agar menulis jangan berdasarkan Opini Oknum, sebab justru bukan menyelesaikan masalah ” Karena Opini Oknum bukan menyelesaikan masalah justru menambah masalah, membawah masalah ini hanya berputar disitu” ujarnya.
“Karena beredar di Rapat dengar pendapat itu bahwa Oknum DPR meminta Pertamina lagi menyelidiki, menangkap. Kita tidak bisa kalau sudah mengarah ke Pidana bukan ranah kami” jelasnya
Dia menyebut jangan kemudian Pertamina didorong untuk melakukan hal yang bukan menjadi kewajiban.
Seharusnya pemerintah Daerah dan Aparat kemanan memiliki peran penting. Karena BBM Subsidi ini kan BBM Pemerintah yang ditujukan kepada Masyarakat tertentu, tugas Pertamina mendistribusi
“Tapi jangan semua beban itu ke Pertamina, harusnya yang mengawal dan memonitor itu Pemerintah Daerah” tuturnya
Dia menyebut bahwa pihaknya berterima kasih kepada pihak yang melakukan aksi. Mereka memang memperjuangkan hak mereka, turun ke Jalan ” Karena Negara mensubsidi BBM yaa untuk mereka.
Edy Mangun menambahkan evaluasi terhadap SPBU diminta atau tidak tetap hal itu menjadi tugas Pertamina “Salah satunya di setiap SPBU itu di pasang CCTV, tujuan untuk memonitoring Mobil yang isi berulang kali, itu juga menjadi alat bantu kami untuk mengevaluasi kinerja SPBU” katanya
Dia menyebut bahwa pelaku yang memodifikasi mobil mereka merupakan kelas-kelas Mafia “Saya tidak dalam hal membela SPBU. Mereka (SPBU red) itu kadang-kadang terintimidasi juga, ditekan” ungkapya
Kuota BBM Subsidi yang diberikan Pertamina kepada SPBU tergantung kapasitas SPBU, namun ada yang diberikan 10 KLKL
“Tetapi kita tidak mau terjebak situasi seolah-olah barang ini banyak yang butuhkan, kadang Orang (Maaf ini bukan yang demo kemarin ya) menyuruh orang untuk melakukan demo seolah olah BBM itu kurang, itu banyak terjadi di tempat lain” ungkapnya
Lalu kata Edy saat dikendalikan misalnya SPBU A diberikan 20 KL lalu banyak orang ambil di SPBU tersebut kemudian diturunkan kuota jadi 15 KL, pasti orang menyuruh orang lain supaya Demo untuk mengembalikan bahkan menambah.
“Di Manokwari terdapat dua SPBU yang ditunjuk melayani BBM Subsidi, yaitu SPBU Jalan Baru, Wosi Distrik Manokwari Barat dan SPBU Sowi IV Distrik Manokwari Selatan” jelasnya.(*)