“Selain ‘repackaging’, beberapa program yang sedang dalam tahap sinergi yakni pertukaran konten-konten audio visual dan buku-buku yang dapat didistribusikan ke perpustakaan-perpustakaan relawan,”
Jubi TV – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura berencana mengemas ulang tulisan mengenai legenda Papua ke dalam bentuk bacaan komik.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Jayapura, Senin, mengatakan kemas ulang ini tengah disinergikan dan diintegrasikan dengan program pada berbagai instansi.
“Di era digital kini komunikasi pemerintah pusat dan daerah harus lebih diperkuat dengan kerja sama program-program komunikasi antarlembaga dan instansi,” katanya.
Menurut Gustaf, pihaknya memiliki cukup banyak program yang sedang diintegrasikan dengan program-program ke banyak instansi, di mana dirinya mencoba menjembatani komunikasi agar program-program komunikasi yang ada dapat saling melengkapi dan bersinergi.
“Selain ‘repackaging’, beberapa program yang sedang dalam tahap sinergi yakni pertukaran konten-konten audio visual dan buku-buku yang dapat didistribusikan ke perpustakaan-perpustakaan relawan,” ujarnya.
Dia menjelaskan sinergi ini bertujuan untuk pertukaran dari aspek data dan informasi dan penggunaan media diseminasi bersama di mana pihaknya memiliki hasil riset mengenai cerita Legenda Papua yang akan lebih baik jika dapat dikemas ualng menjadi model komik sehingga lebih menarik dibaca oleh generasi muda Bumi Cenderawasih khususnya dan lebih mengenalkan Papua kepada anak-anak Indonesia.
Sementara itu Koordinator Media Cetak Direktorat Pengelolaan Media Kementerian Kominfo Farida Dewi Maharani mengatakan pihaknya menyambut baik program sinergi dalam rangka keadilan akses informasi kepada seluruh masyarakat.
“Mendapatkan informasi adalah hak dasar publik untuk mengembangkan wawasan mereka dan untuk itu pemerintah pusat tidak dapat bekerja sendiri, namun membutuhkan seluruh pihak baik pemda juga unit-unit satuan masyarakat lainnya untuk menyebarkan informasi,” katanya.
Dia menambahkan inisiatif sinergi dari kedua belah pihak muncul sebagai bentuk kesadaran pemerataan pembangunan dalam konteks peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berwawasan.
“Keadilan akses informasi dapat dicapai jika saling mengisi kekosongan, pusat membutuhkan daerah dan begitu sebaliknya,” ujarnya.(*)