Jayapura, Jubi TV– Hingga September 2022, di Kota Jayapura tercatat jumlah kasus malaria sebesar 28.426 dari 95.788 warga yang diperiksa, atau penyumbang kasus malaria tertinggi kedua di Papua setelah Kabupaten Mimika.
“Untuk itu kami launching kader malaria bersatu akhiri atau Kamal Beraksi untuk mengakhiri potensi malaria,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (14/11/2022).
Kota Jayapura dinyatakan tereliminasi kasus malaria apabila selama tiga tahun berturut-turut tidak ditemukan kasus lokal malaria atau tidak ditemukan penularan malaria setempat.
“Ada sistem yang baik untuk memastikan atau menjamin tidak ada penularan kembali pada suatu wilayah. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat harus digalakkan lagi,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura gencar melakukan sosialisasi dan edukasi serta berupaya mencegah, dengan pembersihan lingkungan dan penyemprotan.
“Proporsi kasus malaria paling banyak ditemukan pada pelajar sebesar 35 persen dan pada bayi/balita sebesar 7 persen. Distrik Muara Tami merupakan penyumbang kasus tertinggi sebesar 29 persen,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura melatih 230 kader malaria atau Kamal Beraksi yang tersebar di kampung dan kelurahan, dengan melakukan penyemprotan dinding rumah dengan insektisida, fogging, dan larvaciding.
“Pemeriksaan massal malaria, pembagian kelambu, penguatan program malaria dengan KIA, distribusi buku muatan lokal di sekolah dasar dan survei jentik,” ujarnya.
Antari berharap seluruh unit pelayanan kesehatan mampu melaksanakan pemeriksaan sediaan darah penderita malaria dan pengobatan sesuai dengan protokol kesehatan dan terstandarisasi. (*)
Berita ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul: Kamal Beraksi untuk percepat eliminasi malaria