Merauke, Jubi TV– Sejumlah 68 warga di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan dikabarkan keracunan setelah menenggak ratusan botol minuman keras – miras oplosan jenis Cap Tikus (CT) di sana pada Jumat (23/2/2024) lalu.
Dilaporkan empat warga di antaranya meninggal dunia, tujuh orang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, dan 57 orang lainnya menjalani rawat jalan. Kapolres Asmat, AKBP Agus Hariadi ketika dihubungi Jubi dari Merauke, Senin (26/2/2024), membenarkan adanya peristiwa keracunan miras oplosan secara massal tersebut.
Agus Hariadi menerangkan bahwa pada Senin 19 Februari lalu, seorang warga menemukan 9 koli atau sebanyak 216 botol minuman keras Cap Tikus yang mengapung di Kali Potong sekitar Bandara Ewer, Agats. Warga itu kemudian mengangkut dan membawa minuman itu ke Suru-Suru.
“Informasi hari Senin lalu ada warga mau cari ikan, lalu ketika tiba di Kali Potong, dia lihat ada barang mengapung. Setelah diperiksa ternyata minuman keras. Itu sebanyak 9 koli. Dia angkat ke perahunya dan dibawa ke dermaga Suru-Suru. Di sana dibagi-bagi, mereka rebutan dan banyak orang yang minum,” terang Agus Hariadi.
Polisi menduga ratusan botol minuman keras oplosan Cap Tikus tersebut dibuang dari kapal penumpang oleh pemiliknya. Hal itu dilakukan untuk menghindari razia miras oleh aparat kepolisian di Pelabuhan Yos Sudarso Agats. Karena biasanya ketika kapal penumpang masuk, polisi memeriksa barang bawaan yang dicurigai.
“Saat ini kami masih menyelidiki siapa pemiliknya, apakah itu dibuang dari kapal penumpang atau bagaimana. Kami ada kirim sampel ke Laboratorium di Jayapura, biar kita tahu kandungan dalam minuman itu apa saja,” kata Agus Hariadi.
“Dari 9 Koli itu, 2 Koli yang diserahkan ke polres sebagai barang bukti. Itu memang Cap Tikus, tiap koli terdiri atas 24 botol CT berukuran 1.500 mili liter,” sambungnya.
Agus Hariadi menambahkan jumlah warga yang keracunan miras oplosan itu sebanyak 68 orang. Setelah diperiksa, 57 orang menjalani rawat jalan dan 11 orang di antaranya rawat inap. Dari 11 korban yang dirawat inap itu, 4 orang di antaranya meninggal dunia pada Jumat dan Sabtu lalu.
“Mereka (korban meninggal) minumnya selama beberapa hari, sejak ditemukannya miras itu. Saat ini tinggal tiga orang lagi yang dirawat inap. Kami juga sedang bekerja menyelidiki kasus ini,” tutupnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id