Jayapura , Jubi TV– Kepala Seksi HIV/AIDS Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr Rindang Pribadi Marahaba menyatakan sejak tahun 1992 hingga akhir September 2022 terdapat 3.640 orang di Papua yang meninggal karena HIV/AIDS.
Para penderita HIV/AIDS diminta untuk secara rutin menjalani pengobatan Antiretroviral atau ARV yang efektif mengurangi risiko penularan HIV dan menghambat perburukan infeksi oportunistik.
Rindang menjelaskan bahwa Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat jumlah kematian dalam kasus HIV/AIDS terbanyak dalam kurun waktu 1992 – September 2022 ditemukan di Kabupaten Jayawijaya (509 orang), Kabupaten Jayapura (481 orang), dan Kabupaten Nabire (471 orang). Kematian dalam kasus HIV/AIDS juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen (402 orang), Kota Jayapura (375 orang), Kabupaten Mimika (278 orang), Kabupaten Biak (251 orang), Kabupaten Merauke (242 orang), Kabupaten Tolikara (126 orang). dan Kabupaten Paniai (90 orang).
Kematian Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga ditemukan di Kabupaten Waropen (64 orang), Kabupaten Keerom (53 orang), Kabupaten Puncak Jaya (52 orang), Kabupaten Mappi (46 orang), Kabupaten Pegunungan Bintang (40 orang), Kabupaten Asmat (36 orang), Kabupaten Sarmi (36 orang), Kabupaten Boven Digoel (21 orang), Kabupaten Lanny Jaya (18 orang), Kabupaten Dogiyai (16 orang). Kasus serupa juga terdapat di Kabupaten Deiyai (12 orang), Kabupaten Mamberamo Tengah (7 orang), Kabupaten Mamberamo Raya (6 orang), Kabupaten Puncak (6 orang), Kabupaten Yahukimo (4 orang), Kabupaten Yalimo (4 orang) dan Kabupaten Supiori (2 orang).
Rindang menyatakan penyebab angka kematian ODHA di Papua tinggi, karena para penderita terlambat berobat atau menjalani pemeriksaan. Selain itu, banyak ditemukan penderita yang tidak melanjutkan pengobatan dengan meminum ARV secara berkala. “Memang masih ada beberapa kabupaten yang tidak melaporkan kasus,” kata Rindang kepada Jubi, pada Jumat (2/12/2022).
Rindang menyatakan Dinas Kesehatan Provinsi Papua terus berupaya mempercepat upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Papua . Salah satunya dengan cara melakukan workshop dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk melakukan tes atau menjalankan pengobatan bagi ODHA. Dinas Kesehatan Papua juga terus membimbing teknisi laboratorium yang melakukan tes infeksi HIV, dan memantau berbagai kendala tenaga kesehatan yang menangani ODHA.
Rindang meminta ODHA untuk rutin mengkonsumsi ARV dengan mengunjungi 60 layanan rujukan ARV di Papua . Masyarakat juga dapat melakukan pemeriksaan infeksi HIV di 94 layanan yang tersebar di Papua. “Satu layanan terdiri atas lima orang terdiri atas dokter, perawat, farmasi, analisis dan pencatatan laporan,” katanya. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id dengan judul: 3.640 orang di Papua meninggal karena HIV/AIDS