“Karena over kapasitas makanya dipindahkan ke Lapas Fakfak”
Jubi TV-Tangis Histeris Keluarga Roy Lapon Rumaikew tak terbendung, memecah barikade Sabhara Polisi didepan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari Selasa (29/3-2022) siang.
Jenazah Roy diletakan didepan Pintu Masuk dihalaman depan Lapas, dibungkus dengan terpal biru diletakan diatas dua kursi.
Roy Lapon Rumaikeuw merupakan terpidana kasus pencurian di Manokwari Papua Barat. Dia diketahui keluarga mendekam di Lapas sejak ditahan Polisi lalu di Proses hukum.
“Kami keluarga tau anak ini ada di Lapas Manokwari” tutur Martha, Tante Roy Lapon ditengah kerumunan didepan Lapas sembari menetes Air mata.
Martha memang bukan orang tua Kandung Roy, namun Dia sudah menganggap lnya sebagai Anak sendiri, saban hari diberi makan olehnya di rumah kediaman Pasirido Distrik Manokwari Timur.
“Kami tau ini ketika ada postingan foto dan keterangan dari teman sesama Narapida bahwa dia telah meninggal Dunia melalui postingan di Facebook” ucap Martha yang mengetahui kabar duka itu Senin (28/3-2022)
Setelah di telusuri rupanya Roy meninggal di Lapas Fakfak, bukan di Manokwari. ” Kami tau dia ada di Lapas Manokwari, kenapa ada di Fakfak, dia meninggal Minggu (27/3) kami baru tau Senin” tuturnya.
Kepala Bidang Pelayanan dan Keamanan di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua Barat mengaku, Roy dikirim ke Lapas Fakfak sejak 2019.
“Karena over kapasitas makanya dipindahkan ke Lapas Fakfak” sebut Yanu Haryadi.
Dia tidak terlalu menjelaskan secara detail mengapa pihak keluarga baru, namun Yanu menyebut awalnya Roy mengalami sakit. ” Ia sakit dan sudah di informasikan pihak Lapas” tutur Yanu.
Sekitar satu jam lebih di semayamkan didepan Pintu Lapas, Keluarga akhirnya membawah kembali Almarhum ke rumah dengan di fasilitasi Mobil Jenazah. Meski melakukan protes masa tidak sampai melakukan anarkis.
Kapolres Manokwari AKBP. Parisian Herman Gultom bersama beberapa Kasat dan Personil Sabhara melakukan pengamanan didepan Lapas hingga Jenazah di bawah kembali ke Rumahnya.(*)