Kalau kita ikuti data Badan statistik, IPM di Papua Barat selama Lima Tahun terakhir ini sangat rendah
Manokwari, Jubi TV– Gubernur Papua Barat menyampaikan Laporan keterangan Pertanggungjawaban dihadapan DPR Papua Barat, Senin (11/4)
Dalam LKPJ Dominggus Mandacan menyebut Tahun 2021, angka melek huruf, Orang Asli Papua (OAP) mencapai 97,00 Persen.
“Angka melek huruf Orang Asli Papua mencapai 97,00 Persen. Sedangkan tingkat partisipasi anak usia 16 hingga 18 Tahun dalam pendidikan menengah sebesar 98,5 Persen” kata Drs. Dominggus Mandacan
Begitu juga tingkat partisipasi anak usia 16 hingga 18 pada Pendidikan menengah mencapai 98,5 persen
“Tingkat partisipasi anak usia 4 hingga 18 Tahun penyandang Disabilitas dalam pendidikan khusus mencapai 63,28 Persen” ucapnya
Hal ini kata Mandacan tertuang dalam pelaksanaan program capaian urusan Pendidikan Tahun 2021 yang terdiri dari tiga Program, empat kegiatan dan 67 sub kegiatan teknis.
“Indeks capaian pembangunan Sumber Daya Manusia mencapai 65,26 poin. Rata-rata lama sekolah mencapai 9,34 Tahun kemudian rata-rata lama sekolah bagi Orang Asli Papua dengan capaian 7,69 Tahun” tuturnya.
Dia juga menyebut harapan lama sekolah dengan capaian 13,13 Tahun sedangkan harapan lama sekolah OAP dengan capaian 10,60 Tahun.
Akademisi Universitas Papua Dr. Yafed Syufi. S.S,. M.A mengatakan Pendidikan di Papua Barat terutama dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat rendah.
” Pembangunan Fisik ini sudah terlalu banyak tapi membangun SDM ini yang masih kurang” kata Yafed yang juga menjabat Wakil Ketua Pasca Sarjana Universitas Papua, Selasa (12/4/2022).
Dia memberi saran kepada Pemerintah Papua Barat maupun Kabupaten Kota di Papua Barat agar mengalokasikan dana pendidikan yang ada untuk mendorong Generasi Muda melanjutkan Pendidikan
“Kalau kita ikuti data Badan statistik, IPM di Papua Barat selama Lima Tahun terakhir ini sangat rendah” ujarnya
Membangun Manusia kata Yafed, membutuhkan waktu hingga Puluhan Tahun bahkan 20 sampai 39 Tahun. Maka pemerintah harus memperhatikan hal ini.
“Jangan bangun gedung terlalu banyak, itu nanti berkaitan dengan Proyek, kalau sudah bicara Proyek nanti banyak yang bermuara ke Koruptor” tuturnya
Selain itu Yafed juga menyarankan Pemerintah agar membuat data base terutama mencatat berapa Banyak Orang Asli Papua OAP yang mengenyam pendidikan diberbagai jenjang pendidikan
“Data ini harus Valid, pendataan harus Parsial , jangan sampai data tentang pendidikan dan kemiskinan berbeda dengan fakta di lapangan” katanya
Dia juga menyinggung soal Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang sudah berjalan selama ini implementasi belum maksimal. “Otsus ini kita dengar uang selama ini besar-besar tapi implementasi belum maksimal, terutama dibidang Pendidikan” ujarnya. (*)