Jayapura, Jubi TV– Tokoh pergerakan kemerdekaan Papua, Filep Karma akhirnya dimakamkan di TPU Expo, Kota Jayapura, pada Rabu (2/11/2022) sekitar pukul 21.30 WP. Pemakaman Filep Karma dihadiri ribuan pelayat yang datang dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan wilayah sekitarnya.
Filep Karma ditemukan meninggal dunia di Pantai Base G, Kota Jayapura sekitar pukul 07.00 WP, pada Selasa (1/11/2022). Almarhum meninggalkan rumah pada Minggu (30/10/2022) untuk menyelam, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia Selasa pagi.
Ribuan masyarakat yang menghadiri pemakaman Filep Karma. Tampak para pimpinan gereja, tokoh adat, aktivis, maupun tokoh-tokoh perjuangan Papua merdeka seperti Markus Haluk, mengantar jenazah penyintas Tragedi Biak Berdarah itu menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Proses pemakaman itu juga dijaga ketat pihak kepolisian.
Peti jenazah almarhum Filep Karma diselubungi bendera Bintang Kejora. Selama prosesi pemakaman, enam bendera Bintang Kejora dikibarkan. Bendera Bintang Kejora yang menyelubungi peti jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga.
“Orangnya mengajarkan kami tentang semua hal. Kami percaya bendera itu akan hidup. Kami menitipkan bendera kepada keluarga, [sebagai] simbol bahwa perjuangan terus hidup,” kata Eneko Pahabol sambil menyerahkan bendera Bintang Kejora kepada keluarga.
Bendera Bintang Kejora itu diterima oleh anak- anaknya—Fina Karma, Audrin Karma, dan adiknya, yaitu Pendeta Since Karma.
Mewakili keluarga, Pendeta Since Karma mengucapkan terima kasih banyak atas hati dan perhatian dari masyarakat terhadap almarhum Filep Karma.
“Terima kasih banyak untuk hati dan perhatian. Kami bersyukur punya Bapak Filep. Dia kasih belajar untuk kitong berani. Filep Karma tidak mau kitong hidup dalam ketakutan. Mari kitong tetap berani. Dia pergi, tapi semangatnya tidak pergi. Semangat tetap ada di kita,” kata Since Karma kepada pelayat yang hadir.
Ketua Dewan Adat Papua Versi Kongres Luar Biasa, Dominikus Surabut menyatakan Filep Karma merupakan tokoh sejati pejuang kemerdekaan Papua. Surabut menyampaikan walaupun tokoh yang identik dengan baju safari cokelat dan motif Bintang Kejora tersemat di dada telah meninggal, namun semangat perjuangannya akan tetap hidup.
“Revolusi belum berakhir, perjuangan belum berakhir. Bangsa Papua harus diselamatkan,” kata Surabut kepada pelayat yang hadir.
Juru Bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, Surya Anta Ginting menyatakan Filep Karma merupakan tokoh perjuangan kemerdekaan Papua yang mempunyai pikiran paling modern.
Menurut Surya, tokoh pergerakan kemerdekaan Papua itu merupakan inspirasi bagi masyarakat Papua maupun masyarakat Indonesia “Bapak Filep adalah insipirasi bagi aktivis muda di Indonesia. Bapak Filep bagi kami adalah inspirator perjuangan,” kata Surya kepada pelayat yang hadir. (*)
Berita ini sudah ditayangkan di Jubi.id dengan judul: Filep Karma dimakamkan, 6 bendera Bintang Kejora dikibarkan