Jayapura, Jubi TV– Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau KPw BI Papua menggelar Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri atau Serambi dalam rangka menyambut Idul Fitri 2024 atau 1445 Hijriah. Kegiatan bertemakan Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah itu dilaksanakan di Lapangan Otonom Kotaraja, Rabu (20/3/2024).
Kepala KPw BI, Faturachman mengatakan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan pengendalian inflasi diperlukan sinergis pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah
“Menyambut Idul Fitri 2024, pentingnya kita bersinergi untuk ketersediaan uang Rupiah mendukung stabilitas perekonomian juga ketersediaan bahan makanan mendukung pengendalian inflasi di Papua,” ujarnya.
Menurut Faturachman, momen HBKN mendorong aktivitas perputaran ekonomi masyarakat meningkat. Hal itu karena terjadi peningkatan arus barang dan jasa.
“Peningkatan arus barang ditandai dengan konsumsi rumah tangga seperti pangan dan pakaian yang meningkat. Sedangkan, peningkatan arus jasa tercermin melalui arus mudik periode Idul Fitri,” katanya.
Ia menambahkan, pengeluaran masyarakat yang tinggi sebanding dengan tingginya permintaan barang dan jasa. Salah satunya, tunjangan hari raya (THR) mendorong permintaan uang di masyarakat meningkat.
KPw BI Papua, kata Faturachman, bersama perbankan di empat wilayah, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pengunungan dan Papua Selatan berkomitmen untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar sesuai dengan jumlah dan pecahan yang dibutuhkan masyarakat.
“Permintaan uang di masyarakat yang meningkat perlu dikelola dengan baik untuk memastikan ketersediaan uang di masyarakat,” katanya.
Ia berharap dengan adanya Serambi bisa menghadirkan uang Rupiah layak edar kepada masyarakat.
Selain BI Papua, pantauan Jubi di lapangan terdapat sejumlah mobil kas keliling perbankan yang turut hadir dalam acara Serambi, antara lain BRI, Bank Papua, Mandiri, BNI, BTN, dan dan Bank Muamalat.
Kegiatan Serambi juga bersamaan dengan Gerakan Pangan Murah oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pangan dan beberapa instansi lainnya yang ikut terlibat.
Pantauan Jubi sekitar hingga pukul 12.00 Waktu Papua, sejumlah minyak dan barang-barang laris manis.
Cutriani, karyawan PT Karya Sakti Intimas menjajakan minyak goreng Kunci Mas berbagai jenis ukuran dan kemasan. Minyak kemasan botol 950 mililiter dijualnya seharga Rp20 ribu, kemasan isi ulang ukuran 900 militer seharga Rp16 ribu dan ukuran dua liter seharga Rp33 ribu, dan jerigen ukuran lima liter seharga Rp88 ribu.
“Minyak yang banyak laku itu ukuran dua liter dan jerigen ukuran lima liter,” ujarnya.
Namun, untuk jumlah pastinya itu tidak dapat menyebutkan. Sedangkan, jerigen ukuran lima liter sudah habis dua karton.
Lalu, petani asal Koya, Poniran membawa bawang putih sebanyak 15 kilogram, semua laku terjual. Bawang putihnya untuk sekalinya dijual Rp45 ribu. Sedangkan untuk bawang merah, Poniran membawa 115 kilogram dan sudah terjual 90 kilogram. Bawang merah di jual sekilonya seharga Rp33 ribu. (*)
Artikel ini sudah terbit di jubi.id