Nabire, Jubi TV– Dimotori Benny Goo, pemuda di dua distrik, yakni Distrik Kamuu Utara dan Distrik Kamuu Timur, di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah melakukan gerakan pemberantasan minuman keras. Gerakan itu didukung tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pemerintah distrik.
Benny Goo kepada Jubi.id mengatakan pada 28 Juni 2024 komunitas pemuda yang ia bentuk dengan nama ‘Solidaritas Rakyat Papua’ melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Dogiyai agar tidak mengonsumsi minuman keras.
“Pada 1 Juli 2024 warga berhasil menyita minuman beralkohol yang ada di masyarakat dan mereka mengantarkan kepada kami di halaman Kantor Pemerintahan Distrik Kamuu Utara dan Kamuu Timur, lalu kami membakarnya di halaman kantor distrik,” ujarnya di Nabire, Jumat (12/7/2024).
Pembakaran miras yang dikumpulkan itu dilakukan di depan ratusan warga yang hadir, pemuda Dogiyai, Pemerintah Distrik Kamu Utara, dan kepala suku Mee Kamuu Utara.
“Memberantas minuman beralkohol 70 persen sebagai bentuk protes kami terhadap penjualan miras ilegal yang bisa membuat generasi muda menjadi korban nantinya,” katanya.
Goo berharap setelah gerakan pembasmian miras tersebut, tidak ada lagi generasi muda di Kabupaten Dogiyai yang mengonsumsi miras.
“Kami musnahkan alkohol ini dengan harapan setelah minuman keras ini musnah tidak ada lagi pemuda yang mengonsumsi miras, tidak boleh ada lagi masyarakat, pedagang, atau siapa pun dia yang menjual minuman keras di Kabupaten Dogiyai,” ujarnya.
Goo juga berharap Pemerintah Kabupaten Dogiyai melihat dan menghargai niat dan gerakan masyarakat Kamuu Utara dan Kamuu Timur dengan ikut menghentikan peredaran minuman keras di Kabupaten Dogiyai. Ia juga berharap DPR Kabupaten Dogiyai dan Pemkab Dogiyai segera membuat peraturan daerah yang melarang minuman keras dan togel di Kabupaten Dogiyai.
Memulai gerakan pada 2012
Benny Goo memulai gerakan memberantas minuman keras dan juga judi togel di Kabupaten Dogiyai pada 2012. Waktu itu, ia baru kembali dari kota studi Jayapura. Ia mengonsilidasikan para pemuda dan sepakat membuat komunitas dengan nama ‘Komunitas Pejalan Kaki’.
“Saya jalan kaki keliling Dogiyai untuk sosialisasi bahaya miras dan togel,” ujarnya.
Pada 2014, ia dan teman-temannya mengganti nama komunitasnya menjadi ‘Solidaritas Rakyat Peduli Anti Budaya Mee’. Nama ini hanya bertahan dua tahun, lalu diganti lagi menjadi ‘Solidaritas Rakyat Papua’. Nama ini bertahan hingga sekarang.
Isu yang didorong sama sejak 2012, kata Goo, yaitu persoalan Papua serta melawan miras dan togel di Kabupaten Dogiyai.
“Saya menggerakkan komunitas ini untuk memberantas miras dari kampung, ini telah menjadi komitmen saya dan warga Dogiyai,” katanya.
Kepala Distrik Kamuu Utara Kansius Goo mengatakan pada 11 Juli 2024 kepala Distrik Kamuu Utara melakukan pertemuan dengan aparat kepolisian dari Polres Dogiyai di aula Kantor Distrik Kamuu Utara. Polisi dari Polres Dogiyai waktu itu datang untuk melakukan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati agar proses dan tahapan pilkada bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Usai acara itu, kata Kansius Goo, pihaknya membicarakan tentang aksi pemberantasan minuman keras yang telah dilakukan masyarakat, tokoh pemuda, dan kepala suku. Ia dan tokoh masyarakat sebenarnya berharap dari dulu bisa duduk bersama dengan Polres Dogiyai untuk membahas masalah yang dihadapi di lapangan, termasuk menangani minuman keras.
“Saya sudah membicarakan bersama dengan polisi terkait dengan aksi kami yang telah kami lakukan. Saya juga sudah membicarakan ke depan agar pihak kepolisian lebih ketat lagi mencegah peredaran miras di kampung-kampung di Dogiyai, khususnya di Distrik Kamu Utara dan Kamuu Timur,” ujarnya.
Kansius Goo menyampaikan terima kasih banyak kepada pemuda Dogiyai yang terus-menerus mengingatkan pemerintah, tokoh adat, dan tokoh agama agar melarang peredaran miras di Kabupaten Dogiyai.
“Saya secara pribadi dan atas nama pemerintahan distrik menyampaikan terima kasih yang mendalam, karena apa yang dilakukan hari ini demi menyelamatkan generasi muda Papua di Kabupaten Dogiyai,” katanya.
Kepala Suku Kamuu Utara Yohanes Yow berpesan kepada generasi muda di wilayah adatnya agar dapat menjaga diri dari ancaman minuman keras.
“Kita harus bersama-sama menjaga diri, menjaga teman, menjaga lingkungan, dan menjaga sesama warga Dogiyai ini agar kita bisa hidup dengan baik di tanah dan negeri kita,” ujarnya.
Youw berpesan kepada generasi muda agar menghindari praktik hidup negatif yang kemudian bisa merugikan diri sendiri.
“Jangan mengonsumsi miras dan minuman beralkohol, jangan membunuh orang sembarangan, karena bisa berdampak buruk bagi kehidupan mendatang,” katanya. (*)
Artikel ini terbit di Jubi.id