Jayapura, Jubi TV – Sejumlah tiga atlet PON Papua sukses mengukir prestasi luar biasa pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, karena berhasil meraih medali emas dan mencetak rekor baru. Ketiga atlet itu adalah perenang Farrel Armandio Tangkas, lifter Natasya Beteyob, dan lifter Ricko Saputra.
Farrel berjaya di arena Kolam Renang Selayang Disporasu, Medan. Ia meraih tiga medali emas sekaligus, satu medali perak dan satu medali perunggu, menjadi atlet kontingen PON Papua paling banyak mendulang medali di PON XXI.
Namun, namun pencapaian Farrel adalah keberhasilannya memecah rekor PON pada nomor 200 Meter Gaya Punggung Putra dengan catatan waktu 2 menit dan 01,81 detik. Ia mematahkan rekor PON atas namanya sendiri yang pernah ia buat pada PON XX Papua 2021. Ketika itu, Farrel mencatatkan waktu 2 menit dan 01,94 detik. “Yang pasti, hasil yang saya dapat pada PON XXI kemarin itu sangat memuaskan. Hasil yang saya raih itu bisa jadi tolak ukur untuk penampilan saya pada iven-iven ke depan,” kata Farrel kepada Jubi, Rabu (25/9/2024).
Farrel mengaku tak terkejut dengan prestasinya itu, sebab ia mengatakan telah mempersiapkan dirinya secara matang. Ia berlatih di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. “Saya mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tampil di PON XXI, dan melakukan persiapan seperti menghadapi iven besar lainnya,” ujarnya.
Di gugus wilayah Aceh, para lifter Papua tampil gemilang di cabang olahraga angkat besi. Lifter Ricko Saputra menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali emas PON XXI untuk Kontingen PON Papua.
Ricko tak hanya menggenggam medali emas Kelas 61 kg Putra. Ia juga mencatatkan namanya sebagai pencetak rekor. Ricko mengangkat total angkatan seberat 292 kg (132 kg angkatan snatch dan 160 kg angkatan clean and jerk). Total angkatannya itu mematahkan rekor nasional milik Muhammad Halim Setiawan asal Provinsi Lampung yang membuat total angkatan seberat 289 kg.
“Kalau untuk ekspektasi bakal memecahkan [rekor], itu tidak ada. Tetapi saya mengingat kejadian di PON XX Papua. Waktu itu, saya sempat gagal. Saya belajar dari situ dan Alhamdulillah. Walau belum mencapai target saya, tapi bisa segini lah. Dengan berlatih yang keras, saya akan berusaha untuk menyumbangkan medali lagi untuk Papua pada iven berikutnya,” tambahnya.
Rekan Ricko, Natasya Beteyob yang turun di Kelas 59 kg Putri juga mengukir rekor baru dalam PON XXI. Ia sukses meraih medali emas dan membukukan total angkatan seberat 214 kg (snatch 97 kg dan clean and jerk 117 kg). Total angkatannya itu sekaligus menyamai rekor nasional dan memecahkan rekor PON sebelumnya untuk angkatan clean and jerk, yaitu 109 kg.
“Puji Tuhan, saya sangat bersyukur bisa memberikan medali emas untuk Papua dan memecahkan rekor PON. Setelah hanya meraih perak di PON XX Papua 2021, itu adalah pencapaian besar bagi saya,” kata Natasya.
Ketua Kontingen PON Papua, Derek Hegemur mengaku bangga dengan pencapaian ketiga atlet tersebut. “Di cabang olahraga angkat besi, [atlet] kami memecahkan rekor nasional. Itu sesuatu yang membanggakan. Begitu juga di renang, yang meraih medali emas dengan mencatatkan rekor juga. Ini pencapaian luar biasa yang dipersembahkan oleh atlet-atlet kami,” kata Hegemur.
Tak segemilang prestasi pada PON XX Papua
Keberhasilan Farrel Armandio Tangkas, lifter Natasya Beteyob, dan lifter Ricko Saputra mencatatkan rekor baru sangat penting bagi Kontingen PON Papua. Pasalnya, prestasi Kontingen PON Papua pada PON XXI tidaklah segemilang prestasi mereka pada PON XX Papua 2021.
Pada PON XX Papua, atlet Kontingen PON Papua membukukan tujuh rekor, dari total 90 rekor yang tercipta. Kala itu, Atlet Tim Selam PON Papua, Margaretha Herawati bersama Dhrya Nazhira dari Jawa Barat mencatatkan waktu 22,90 detik pada nomor 50 meter bifins putri. Catatan waktu tersebut menjadi rekor baru PON.
Pada PON XX Papua pula Farrel Armandio Tangkas membukukan rekor di nomor spesialisasinya, 200 Meter Gaya Punggung Putra, dengan catatan waktu 2 menit dan 01,94 detik. Catatan waktu Farrel kala itu mengalahkan rekor milik Ricky Anggawijaya yang dibuat pada PON XIX Jawa Barat 2016 dengan catatan waktu 2 menit 02,84 detik.
Lifter Natasya Beteyob juga membuat rekor nasional angkatan snatch seberat 83 kilogram pada PON XX Papua. Natasya meraih medali perak PON XX Papua, dengan total angkatan 186 kilogram.
Lalu dari cabang olahraga angkat berat, lifter putri Papua, Seila Waimuri membuat dua rekor bench press dalam Kelas 84 kg Putri, dengan total angkatan 285 kilogram. Dengan total angkatan itu, ia memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri, yang dibuatnya pada Pra PON 2019 dengan total angkatan 272,2 kilogram.
Dengan total angkatan itu, Seila Waimuri juga memecahkan rekor PON milik Sri Rahayu. Rekor PON yang dibuat pada PON XIX Jawa Barat 2016 itu adalah total angkatan 161 kilogram.
Lifter putra Papua, Semi Hisage juga membuat dua rekor squat sekaligus dalam Kelas 120 kg Putra. Semi mencatatkan rekor nasional dengan angkatan 375 kilogram, mengalahkan rekor yang pernah dibuat oleh Goncalwes Sirait di Pra-PON 2019 dengan total angkatan 372,5 kilogram.
Rekor yang dibuat oleh Semi itu juga sekaligus menjadi rekor baru PON mengalahkan angkatan Goncalwes Sirait di PON XIX Jawa Barat tahun 2016.
Jumlah pemecahan rekor lebih banyak
Jumlah pemecahan rekor pada PON XXI Aceh – Sumatera Utara meningkat dibandingkan pada PON XX Papua. Rekor yang dibukukan oleh Ricko Saputra, Natasya Beteyob, dan Farrel Tangkas adalah tiga dari 113 rekor yang tercipta pada perhelatan PON XXI.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman mengatakan PON XXI menjadi perhelatan PON dengan pembukuan rekor terbanyak. Sejumlah 113 rekor itu di antaranya 85 rekor PON dan 28 rekor nasional.
Pemecahan rekor terbanyak terjadi di cabang olahraga atletik. Tercatat sebanyak 17 rekor PON dan delapan rekor nasional dipecahkan para atlet yang berlomba pada PON XXI. Dari cabang olahraga akuatik, tercipta 19 rekor PON dan satu rekor nasional baru. Cabang olahraga angkat besi membukakan enam rekor PON dan enam rekor nasional.
Cabang olahraga angkat berat membukukan empat rekor PON baru. Dari cabang olahraga panjat tebing, tercipta empat rekor PON dan dua rekor nasional baru. Cabang olahraga selam kolam juga diramaikan dengan pemecahan tujuh rekor PON dan tujuh rekor nasional.
Para atlet menembak PON XXI juga membukukan27 rekor PON dan 4 rekor nasional. Sementara dari cabang olahraga ski air tercipta satu rekor PON baru.
“PON XXI Aceh – Sumatera Utara melibatkan 65 cabang olahraga, merupakan yang terbesar selama perhelatan PON. [PON XXI] mencatatkan banyak rekor [baru], baik rekor PON maupun rekor nasional,” kata Norman. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id