Manokwari, Jubi TV– Komisi Pemilihan Umum atau KPU Provinsi Papua Barat melaksanakan rapat pleno penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD terpilih masa periode 2024-2029. Rapat pleno berlangsung di Kantor KPU Papua Barat, Manokwari, Jumat (14/6/2024) malam.
Rapat pleno tersebut dipimpin Ketua KPU Paskalis Semunya dan tiga komisioner yakni Abdul Halim Shidiq, Abdul Muin Salewe, dan Endang Wulansari. Turut hadir sejumlah wakil partai politik (parpol) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat.
Golongan Karya (Golkar) merupakan partai dengan perolehan suara terbanyak dan menduduki 7 kursi di DPRD Papua Barat, sama halnya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun partai berlambang pohon beringin ini berhak menunjuk Ketua DPRD, hal ini serupa dengan Pemilu 2019-2024 karena Partai Golkar juga memimpin DPRD Papua Barat.
Ketua KPU dalam pembukaan pleno mengatakan, ini merupakan puncak dari tahapan Pemilu 2024 yang dimulai sejak 2022. “Meski ada sengketa yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi sudah diputuskan sehingga bisa dilakukan penetapan,” katanya.
Penetapan kursi di DPRD Papua Barat menjadi dasar untuk tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada), yang akan berlangsung 27 November 2024. “Penetapan caleg terpilih menjadi dasar bagi kami untuk melayani calon kepala daerah yang mendaftar di KPU,” ujarnya, sembari berterima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Pemilu 2024 di Papua Barat dengan damai.
Partai peraih kursi berdasarkan dapil
Golkar merupakan partai yang yang unggul di daerah pemilihan (dapil) 1 Manokwari, sebab dari 12 kursi, Golkar meraih urutan pertama dengan total suara 15.855 lalu dibagi dan mendapatkan 2 kursi di DPRD. Kemudian disusul PDIP dengan jumlah suara 15.727 dan perolehan 2 kursi, selanjutnya NasDem di peringkat ketiga dengan torehan suara 15.472 yang dibagi sehingga mendapatkan 2 kursi.
Selanjutnya Gerindra di peringkat keempat dengan perolehan suara 13.128 dan mendapat 1 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat perolehan suara 10.876 dan 1 kursi, serta peringkat keenam Partai Demokrat dengan perolehan suara 8.107 untuk 1 kursi. Berikutnya peringkat ketujuh Perindo dengan 1 kursi, peringkat kedelapan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan torehan suara 6.095 dan mendapat 1 kursi, lalu peringkat kesembilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan suara 5.330 dan meraih 1 kursi.
Dapil 1 terdapat 5 kursi masing-masing Partai Golkar meraih peringkat pertama dengan torehan suara 15.444 meraih 1 kursi, kemudian Partai NasDem dengan perolehan suara 8.504 meraih 1 kursi, dan Partai Demokrat dengan perolehan suara 8.372 meraih 1 kursi. Selanjutnya PDIP berada di peringkat 5 dengan perolehan suara 7.543 meraih 1 kursi, dan PKB dengan suara 8.150 untuk 1 kursi.
Dapil 3 dengan pembagian 5 kursi di antaranya Golkar meraih peringkat pertama dengan perolehan suara 11.971 dan menduduki 1 kursi, dan PDIP meraih suara 5.279 untuk 1 kursi. Kemudian disusul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada di peringkat ketiga dengan perolehan suara 4.974 dan meraih satu kursi, selanjutnya Perindo dengan perolehan suara 4.761 meraih 1 kursi, dan NasDem meraih suara 4.459 untuk 1 kursi.
Dapil 4 dengan kuota 6 kursi masing-masing PDIP sebagai peraih suara terbanyak dengan torehan suara 8.512 untuk 2 kursi, kemudian PKB di urutan kedua dengan meraih suara 7.513 untuk 1 kursi. Berikutnya Golkar di urutan ketiga meraih suara 5.935 untuk 1 kursi, dan Gerindra dengan suara 5.634 untuk 1 kursi.
Dapil 5 terdapat kuota 7 kursi di antaranya Golkar berada di peringkat pertama dengan perolehan suara 12.442 meraih 2 kursi, peringkat kedua NasDem meraih suara 6.494 untuk 1 kursi, dan peringkat ketiga Gerindra meraih suara 5.758 untuk 1 kursi. Selanjutnya peringkat keempat PAN dengan perolehan suara 5.535 meraih 1 kursi, peringkat kelima Partai Demokrat dengan perolehan suara 4.636 untuk 1 kursi, dan PDIP dengan perolehan suara 3.529 juga untuk 1 kursi.
Jumlah perolehan kursi di DPRD Papua Barat
Partai Golkar meraih total 7 kursi dari 5 dapil di Papua Barat, PDIP juga meraih 7 kursi, dan NasDem 5 kursi. Untuk PKB, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat masing-masing meraih 3 kursi, sedangkan Perindo meraih 2 kursi. Dua partai Islam yakni PKS dan PPP meraih masing-masing 1 kursi di DPRD Papua Barat.
“Kami Partai Golkar menerima hasil pleno penetapan anggota DPRD terpilih, saya sebagai sekretaris mewakili Ketua DPD Golkar Bapak Paulus Waterpauw, kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Papua Barat atas kepercayaan memberikan dukungan kepada Golkar di Papua Barat,” kata Sekretaris Golkar Papua Barat Suryati Faisal, Sabtu (15/6/224).
Suryati mengatakan angka perolehan suara di setiap dapil sudah sesuai, dan Golkar saat ini mendapat 7 kursi di DPRD Papua Barat. “Golkar jadi partai yang meraih suara terbanyak, kami cukup bangga dengan kepemimpinan Bapak Ketua DPD Golkar, karena mempertahankan kursi Ketua DPRD Papua Barat,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menentukan siapa yang akan mejadi pimpinan atau Ketua DPRD, Partai Golkar tidak pernah mengubah mekanismenya dari tahun ke tahun. “Setiap kabupaten atau provinsi mengajukan nama ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, nanti akan diputuskan oleh DPP Golkar,” kata Suryati yang juga adalah anggota DPRD Manokwari.
Wajah baru dan lama
Dari penetapan hasil pemilu calon legislatif, terdapat wajah baru di DPRD Papua Barat. Di dapil 1, mereka yang merupakan wajah baru di antaranya Ahmad Kuddus dari Partai Golkar yang meraih suara 3.571, kemudian Gilang Pinandito dari Gerindra meraih 4.118, selanjutnya Nakeus Muid meraih suara 4.339 dan Petrus Makbon meraih suara 3.095, dan keduanya dari PDIP. Ever Indou meraih suara 2.703 dari Nasdem dan Imam Muslih meraih suara 2.430 dari PKS.
Selain itu, sejumlah anggota DPRD Manokwari pindah kursi dan meja kerja ke DPRD Provinsi Papua Barat di antaranya Sapri M Banny meraih suara 7.120 dari Nasdem, kemudian Aloysius Paulus Siep anggota DPRD Manokwari pindah ke DPRD Papua Barat dengan perolehan suara 3.426 dari Perindo. Berikutnya Adrianus Mansim dari Golkar meraih suara 2.646, juga pindah meja kerja ke provinsi.
Tiga politisi yang mempertahankan kursi di DPRD Papua Barat yakni Rachmat Cahyadi Sinamur memperoleh suara 4.263 dari PAN, kemudian “Si Gemoy” Yohanes Edong Rumising dari Demokrat yang meraih suara 3.306. Selanjutnya Xaverius Kameubun yang sebelumnya dari PKPI kemudian pindah ke PKB, mendapat perolehan suara 4.750.
Peraih kursi di dapil 2 di antaranya Ketua DPRD Papua Barat aktif Orgenes Wonggor dari Golkar dengan perolehan suara 11.075, kemudian Yurtinus Mandacan meraih suara 5.206 dari Partai Demokrat. Berikutnya Yulianus Dowansiba meraih suara 4.926 dari Nasdem, Yustus Towansiba meraih suara 4.202 dari PDIP, dan Aporina Dowansiba meraih suara 3.275 dari PKB.
Dapil 3 terdapat Erwin Beddu Nawawi meraih suara 7.158 dari Golkar, Asri ST meraih suara 3.198 dari PPP, dan Misa Naa meraih suara 2.822 dari Perindo. Selanjutnya Robert Manibuy meraih suara 2.603 dari PDIP, dan Syamsudin Seknun meraih suara 2.208 dari NasDem.
Dapil 4 yang mendapatkan kursi di DPRD Papua Barat yakni Wakil Ketua DPRD Papua Saleh Seknun meraih suara 6.577 dari PDIP, kemudian Iskandar Tassa meraih suara 3.356 dari PKB, dan Amin Ngabalin meraih suara 2.564 dari Golkar. Berikutnya Hendrik Cliford meraih suara 1.926 dari PAN, Ye Salim Alhamid meraih suara 2.828 dari Gerindra, dan Fachri Tura meraih suara 742 dari PDIP.
Dapil 5 terdapat tujuh peraih suara terbanyak dan yang mendapatkan kursi di antaranya Fery Michael Deminikus Auparay meraih suara 4.669, Philip Heinrich meraih suara 3.936, keduanya dari Golkar. Selanjutnya Rita Teurupun meraih suara 2.802 dari Nasdem, Rudi Sirua meraih suara 2.480, dari PAN, Jamiah Qomariah meraih suara 1.722 dari Partai Demokrat, Samuel Agung meraih suara 1.580 dari Gerindra, dan Irsan Lie meraih suara 853 dari PDIP. (*)
Artikel ini sudah terbit di Jubi.id