Jayapura, Jubi TV – Pemerintah Australia dan Amerika Serikat akan berusaha meningkatkan hubungan keamanan mereka dengan Papua Nugini (PNG) setelah pakta militer kontroversial antara China (Tiongkok) dan Kepulauan Solomon. Walau delegasi tingkat tinggi dari Amerika Serikat sudah menekan PM Sogavare untuk membatalkan kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok belum lama ini.
Anthony Galloway journalist dan juga koresponden keamanan nasional untuk Sydney Morning Herald dan The Age menulis dalam artikelnya dikutip jubi.id dalam laman resmi https://www.watoday.com.au berjudul US and Australia look to boost security ties with PNG in wake of China-Solomons deal menyebutkan perjanjian itu memungkinkan angkatan bersenjata Tiongkok akan melindungi infrastrukturnya di Kepulauan Solomon, yang jaraknya sekitar 2000 kilometer dari Pantai Timur Australia.
“Hal ini telah membuat para pejabat di Washington dan Canberra untuk datang menopang kemitraan mereka dengan negara-negara Pulau Pasifik didekatnya,” tulis Galloway
Dia menyebutkan bahwa ini juga telah mendominasi kampanye pemilihan federal di Australia dengan pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese yang menyerang Perdana Menteri Scott Morrison, pada pekan lalu. Pasalnya kata dia Perdana Menteri Australia tidak melakukan cukup banyak kebijakan untuk menghentikan kesepakatan dan mengajukan pengumuman untuk meningkatkan pengeluaran bantuan asing di wilayah Pasifik.
Delegasi Amerika-dipimpin oleh koordinator Indo-Pasifik Gedung Putih, Kurt Campbell dan Asisten Sekretaris Negara untuk Urusan Asia dan Pasifik Timur, Daniel Kritenbrink selama akhir pekan bertemu dengan anggota Kepulauan Solomon, Perdana Menteri Manasseh Sogavare selama 90 menit. Delegasi Indo Pasifik dari Amerika Serikat itu juga bertemu dengan para pemimpin dan pejabat di Papua Nugini dan Fiji.
Kritenbrink mengatakan AS ingin memperluas kerjasama keamanan dengan Papua Nugini, yang berada di antara Solomon dan Australia, usai bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape dan Kepala Pertahanan. Kritenbrink mengatakan para pejabat dari kedua negara akan melakukan diskusi lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
“Ada keinginan di kedua sisi untuk memastikan kami mengambil langkah konkret untuk memperluas kerja sama keamanan kami,” katanya saat jumpa dengan wartawan.
Australia juga telah mencari jalan untuk meningkatkan hubungan keamanannya dengan Papua Nugini selama berbulan-bulan, setelah mengkonfirmasi sumber-sumber senior pemerintah.
PM Australia Morrison mengatakan prospek Tiongkok memiliki pangkalan militer di Kepulauan Solomon adalah “garis merah”. Dia menambahkan bahwa itu hanya kebijakan AS.
Ditanya apakah dia merasa nyaman dengan komentar “garis merah” dan apakah dia akan mengesampingkan AS yang mengambil tindakan militer jika Tiongkok mendirikan pangkalan di Kepulauan Solomon, Kritenbrink mengatakan dia tidak ingin berspekulasi.
“Kami telah mengindikasikan bahwa jika peristiwa-peristiwa itu terjadi, AS akan merespons sesuai. Dan saya pikir yang terbaik adalah jika saya meninggalkannya dan tidak berspekulasi tentang apa yang mungkin atau tidak mungkin [menjadi],” kata Kritenbrink.
Partai Buruh di Australia mengumumkan pada Selasa (26/4/2022) bahwa mereka akan meningkatkan bantuan asing ke Pasifik sebesar Aus $ 525 juta selama empat tahun serta menetapkan “visa keterlibatan Pasifik” yang baru dirancang untuk meningkatkan migrasi permanen ke Australia dari wilayah tersebut.
Visa baru akan memungkinkan 3000 orang dari wilayah tersebut bermigrasi ke Australia setiap tahun, guna meningkatkan diaspora Pasifik di dalam negeri.
Juru bicara Oposisi Luar Negeri Penny Wong mengatakan dorongan pendanaan akan “mengatasi perolehan pembangunan dekade yang telah hilang karena pemotongan pandemi dan koalisi”.
“Kami akan bekerja dengan keluarga Pasifik kami untuk mendukung proyek-proyek spesifik yang memberikan perubahan nyata di bidang kesehatan, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, adaptasi perubahan iklim dan ketahanan,” katanya.
Partai Buruh telah berulang kali mengkritik pemerintah Morrison karena tidak mengirim Menteri Luar Negeri Marise Payne ke Solomon, untuk mengambil pendekatan persuasif untuk menangani perjanjian dan untuk menghindari memusuhi Sogavare. Sebaliknya, Menteri Junior Payne Zed Seselja telah melakukan perjalanan ke negara Pasifik pada awal April.
Payne mengatakan pada Selasa, (26/4/2022) bahwa pemerintah telah mengambil “pendekatan yang hati-hati dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah-masalah itu dengan tetap menghormati kedaulatan Kepulauan Solomon.
Dia mengulangi peringatan Morrison bahwa Tiongkok yang membangun pangkalan militer yang akan menjadi “garis merah”, “Saya tidak berpikir itu membantu untuk berspekulasi” tentang apa tanggapan Australia nantinya.”
Sementara itu juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Wang Wenbin mengatakan spekulasi Tiongkok akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon adalah “disinformasi murni, dibuat oleh segelintir orang yang memiliki motif tersembunyi.”
Pangkalan AL di Pulau Manus
Sebenarnya ketegangan antara AS dan Tiongkok telah terjadi saat di KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Papua Nugini pada Sabtu, 17 November 2018. Di mana saat itu mantan Wakil Presiden AS Mike Pence menuduh Beijing telah melakukan diplomasi jebakan utang. Sebaliknya, Presiden Tiongkok, Xi Jinping memperingatkan AS menentang proteksionisme.
Mike Pence kemudian mengumumkan bahwa AS akan bermitra dengan Australia dan Papua Nugini untuk membangun kembali pangkalan angkatan laut Lombrum di Pulau Manus.
Langkah itu dilakukan ketika AS, Tiongkok, dan Australia semua bersaing mendapatkan pengaruh di papua Nugini dan Pasifik.
Seorang analis mengatakan pangkalan AL di Manus akan mendorong pasukan Amerika lebih jauh ke selatan Pasifik daripada yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
“Ini membawa AS lebih dekat ke Laut China Selatan, tetapi saya pikir itu juga merupakan dorongan signifikan bagi ambisi strategis Tiongkok di kawasan Pasifik,” kata Jonathan Pryke dari Lowy Institute.
PM Scott Morrison mengatakan pangkalan AL itu berada di wilayah Papua Nugini adalah inisiatif Beijing dan Papua Nugini senang menjadi bagian dari rencana itu.
“Kami akan bekerja dengan negara-negara Kepulauan Pasifik diundangan mereka dimanapun kami memiliki kesempatan itu, konsisten dengan program yang kami jalankan.”
Namun, ada hanya ada sedikit detail tentang sejauh mana Amerika akan terlibat. Mike Pence belum mengatakan berapa banyak uang yang akan dikontribusikan oleh Pemerintah Trump, atau apakah kapal-kapal AS akan secara permanen berbasis di Lombrum Pulau Manus Papua Nugini.
Tiongkok pernah menawarkan diri untuk membangun kembali pangkalan angkatan laut (AL) di Papua Nugini pada 2018. Namun sebaliknya pemerintah di sana (Papua Nugini) justru membuat kesepakatan dengan Australia dan AS untuk memperbarui pangkalan AL bekas PD II di Pulau Manus.(*)
Artikel ini telah tayang di Jubi.id dengan judul Australia dan AS jalin hubungan keamanan dengan Papua Nugini